Selasa 10 Jan 2023 19:16 WIB

Pemkab Sleman Beri Perhatian Khusus Lansia Lewat Berbagai Kebijakan

Program 'Ngantar Paimah' membantu lansia yang tidak memiliki transportasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman Kustini Purnomo (tengah)
Foto: Dokumen
Bupati Sleman Kustini Purnomo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Sri Purnomo, mengungkapkan jumlah kelompok lanjut usia (lansia) di Kabupaten Sleman mencapai 158.483 orang. Menurutnya angka tersebut terus bertambah tiap tahunnya.

Karena itu Pemkab Sleman terus berkomitmen memberikan perhatian  terhadap lansia melalui berbagai kebijakan. "Kebijakan Pemkab Sleman bukan hanya ditangani oleh Dinas Sosial saja, tetapi juga Dinas Kesehatan dan P3AP2KB atau BKKBN," kata Kustini dalam acara Diskusi Stakeholder dan Diseminasi Studi tentang Jaringan Perawatan Lansia yang diselenggarakan Universitas Atma Jaya Jakarta, University of Southampton, dan Surveymeter di Hotel UC UGM, Sleman, DIY, Selasa (10/1/2023).

Kustini menjelaskan, Dinas Sosial menganggarkan Rp 7 miliar yang dialokasikan untuk bantuan pangan, sandang, serta jaminan sosial kepada para lansia. Dinas Sosial juga memiliki program Ngantar Paimah untuk membantu para lansia yang tidak memiliki transportasi.

"Begitu juga Dinas Kesehatan, mempunyai program untuk lansia, di Sleman anggaran kesehatan lansia yaitu Rp 336.942.500. Agar pelayanan mencapai 100 persen maka kita selalu mengoptimalkan semua puskesmas maupun posyandu lansia di Sleman. Kita mempunyai kader banyak sekali," jelasnya.

Kustini menuturkan angka harapan hidup di Sleman mencapai 74 tahun. Karena tingginya angka harapan tinggi tersebut maka perlu ada pendampingan di berbagai dimensi, misalnya seperti pendampingan spiritual.

"Karena harapan hidup yang tinggi, kami selalu mendampingi salah satunya spiritual bagi usia lansia. Bagaimana keagamaan selalu kita dampingi, baik agama apapun," ujar dia.

Selain itu pendampingan intelektual juga dilakukan Pemkab Sleman untuk mencegah para lansia pikun. Selain itu para lansia juga difasilitasi berbagai alat-alat permainan dan kegiatan yang mereka senangi.

"Kalau suka musik kita fasilitas musik, kalau suka berjoget, kita beri fasilitas seperti itu. Itu di kelurahan maupun padukuhan di Sleman, kita namanya BKL Bina Keluarga Lansia. Jadi setiap warga masyarakat yang punya lansia harus peduli kepada orang tuanya, tetapi apabila lansia itu memang sudah tidak bisa, kita menampung baik di Dinas Sosial atau di tempat-tempat yang kita siapkan atau sekaligus kader itu datang untuk home care ke lansia," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement