Rabu 11 Jan 2023 12:06 WIB

MHA Season 6 Suguhkan Kematian Massal, Hingga Meninggalnya Midnight

Shigaraki berhasil lolos dan mundur bersama beberapa sekutunya.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Siswa UA Highschool menangisi kematian Midnight.
Foto: Tangkapan layar
Siswa UA Highschool menangisi kematian Midnight.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Anime My Hero Academia (MHA) Season 6 sudah berjalan sejak 2022 lalu hingga Januari 2023. Di episode barunya yang ditayangkan pekan ini, serial tersebut menyuguhkan adegan paling menyedihkan, yang diadaptasi dari manganya.

Di episode 127 yang berjudul Hellish Hell, para pahlawan gagal melawan Shigaraki. Bahkan, mereka  membayar dengan 'harga mahal' dengan banyaknya pahlawan yang meninggal dunia selama perang dengan kubu penjahat yakni Paranormal Liberation Front.

Di awal episode, diceritakan rekap dari peperangan kubu pahlawan dengan Paranormal Liberation Front. Kemudian, semuanya berubah semakin buruk dengan diperlihatkannya kondisi pasca-perang.

Salah satu karakter yang juga merupakan siswi dari UA High School, Ochako Uraraka menyaksikan sendiri kematian massal akibat peperangan tersebut. Tidak hanya pahlawan, warga sipil pun ikut menjadi korban.

Di sisi lain, teman sekelasnya juga ikut berduka dengan tewasnya salah satu guru di UA High School, bernama Midnight. Kematian salah satu pahlawan profesional ini menjadi pukulan berat bagi siswa di UA High School.

Mina dan Kirishima (siswa UA High School) putus asa dan hanya bisa menangisi kepergian guru mereka tersebut. Meski begitu, kematian Midnight baru permulaan.

Pasalnya, masih banyak pahlawan lainnya yang juga ditemukan meninggal dunia akibat peperangan tersebut. Di lokasi yang tidak jauh dari Midnight, siswa lainnya juga menemukan tubuh pahlawan lainnya yakni Majestic.

Dalam peperangan tersebut, pahlawan tidak meraih kemenangan yang mutlak. Sebab, Shigaraki berhasil lolos dan mundur bersama beberapa sekutunya.

Dalam preview untuk episode selanjutnya yakni episode 128, juga ditampilkan cuplikan bahwa Shigaraki dan sekutunya mencoba melancarkan serangan kejutan untuk membebaskan All For One. All For One sendiri tengah ditahan di sebuah penjara yang disebut Tartarus.

Tumbangnya Midoriya Izuku yang memiliki kekuatan One For All, termasuk pahlawan profesional lainnya juga akan membuat situasi semakin memburuk. Artinya, tidak ada lagi yang mampu menghalangi Shigaraki dan sekutunya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement