REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa program studi Fisika Fakultas MIPA UNY, Ahmad Akrom Hasani, merintis usaha tidak mainstream yaitu dengan membuka usaha pelayanan jasa servis atau reparasi jam tangan dan jam dinding. Usaha tersebut dirintisnya sejak Oktober 2020 saat pandemi covid-19 mulai ramai di Indonesia.
"Waktu itu muncul sebuah ide dimana kita harus menjadi produktif dengan bisa memiliki sumber pendapatan tambahan, apalagi pembelajaran dilakukan secara online, tentu ini membuat kita makin leluasa untuk bisa mengembangkan diri di bidang usaha," kata Akrom, Senin (23/1).
Dari hasil ide-ide yang muncul akhirnya ia memilih membuka usaha di bidang jasa servis jam tangan online. Dalam merintis usaha ini, selama libur semester Akrom berguru pada pakdenya di Batang tentang bagaimana memperbaiki arloji.
"Selain belajar tentang arloji saya juga belajar tentang bagaimana melayani pelanggan," ujarnya. Pria kelahiran Batang 15 Februari 2002 tersebut mengaku telah memiliki pengalaman berjualan sejak kelas IV SD.
Selama dua bulan, alumni SMAN 1 Minggir Sleman tersebut mempelajari bagaimana cara membongkar dan menservis jam, merakit kembali arlojinya serta memotong rantai jam tangan. Sekembalinya ke Yogyakarta Akrom mulai menawarkan jasa servis jam pada teman-temannya.
"Bengkel arloji yang dulunya hanya melayani teman saja melalui informasi Whatsapp berkembang, tidak bisa dipungkiri bahwa keluarga sangat berperan dalam perkembangan usaha saya ini" ujar Akrom.
Ia berkeinginan untuk merekrut mahasiswa, diberi pelatihan sehingga selain punya bekal ilmu, diberi alat, juga dapat bekerjasama dengan sharing profit. Ia berharap dari usaha sederhananya tersebut dapat memperoleh ilmu dan pengalaman dalam menumbuhkan jiwa seorang wirausaha.
"Tentu mimpi dan harapan tidaklah sebatas itu, namun nantinya usaha ini akan dikembangkan dalam bentuk bisnis yang terorganisir dengan baik sehingga dapat membuka peluang usaha yang besar bagi banyak orang dan membantu menyejahterakan lingkungan sekitar," katanya.