Kamis 08 Jun 2023 21:52 WIB

Karya Poster Dukung Pendidikan Inklusi Antar Mahasiswa UNY Lolos Finalis LIDM

Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UNY.
Foto: Dokumen.
Kampus UNY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Sembagi Arutala lolos sebagai finalis LIDM (Lomba Inovasi Digital Mahasiswa) Kategori Poster 2023. Mereka mengajukan karya poster bertajuk Aktualisasi Potensi Ciptakan Karya Gemilang Melalui Pendidikan Inklusi.

Tim yang terdiri Hanifah Mar’atush Shalihah (S1 Pendidikan Matematika Fakultas MIPA), Yunita Ambarwati (S1 Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi), dan Asma’ Khoirunnisa’ (S1 Statistika Fakultas MIPA) tersebut memiliki keprihatinan terhadap banyaknya sekolah di Indonesia yang belum sepenuhnya mau menerima anak berkebutuhan khusus dan menerapkan pendidikan inklusi.

Menurut Hanifah problematika pelaksanaan pendidikan inklusi beserta berbagai kecenderungan yang sangat kontra produktif dengan fungsi dan hakekat sekolah sebenarnya. "Oleh karena itu melalui poster ini, kami berharap dapat membuka pandangan kita tentang pendidikan yang ditujukan untuk semua kalangan secara bersama” kata Hanifah, Kamis (8/6/2023).

Ia juga berharap poster tersebut mampu membawa harapan untuk membuka pandangan luas seluruh masyarakat Indonesia tentang pendidikan inklusi yang ditujukan untuk semua kalangan.

Yunita Ambarwati menargetkan bagi mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa terhadap isu disabilitas, memudahkan pemahaman konsep inklusi dan memberikan visual yang menarik untuk membantu mengingat informasi.

"Juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang urgensi pendidikan inklusi. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengambil peran dalam mengawal isu disabilitas terutama di ranah masyarakat” ujarnya.

Bagi pemerintah poster dapat digunakan sebagai alat edukasi, seperti poster yang menunjukkan cara menggunakan peralatan atau bahan tertentu dengan benar, atau poster yang memberikan informasi tentang topik.

Mereka mengingatkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran, agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya seperti kemampuan sosiologis, kemampuan naturalis, kemampuan linguistik, dan kemampuan yang lainnya untuk memiliki kekuatan spiritual.

Berdasarkan payung hukum yang ada, semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Mereka berharap Pemerintah harus memastikan semua murid dengan kebutuhan tertentu bisa mengakses fasilitas belajar.

Asma’ Khoirunnisa’ memaparkan, metode yang digunakan untuk membuat poster adalah Design Thinking, yaitu sebuah metode desain berbasis inovasi yang bertumpu pada pencarian solusi untuk menyelesaikan permasalahan.

"Diawali dengan mengadakan survei pada mahasiswa UNY kemudian berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat didefinisikan tentang kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pendidikan inklusi," ungkapnya.

Layout yang digunakan pada poster ini menggunakan illustrasi siswa ABK SD, siswa ABK SMP, dan siswa non-ABK SMA yang berada di tengah agar menjadi objek sorotan.

Dalam poster tersebut digambarkan siswa SD yang menggunakan kursi roda dan okulus menunjukkan meskipun memiliki keterbatasan fisik, siswa tetap dapat mengambil bagian dalam pembelajaran dengan bantuan teknologi dan fasilitas yang tepat.

Siswa SMP tunanetra menunjukkan perlunya teknologi yang disesuaikan untuk memfasilitasi pembelajaran. Sedangkan siswa SMA berkulit hitam dengan drone menunjukkan pentingnya mempertimbangkan keberagaman budaya dan etnis.

Gedung Sekolah Indonesia menunjukkan pendidikan inklusi adalah tanggung jawab semua pihak, dan pesawat kertas sebagai simbol harapan menunjukkan bahwa dengan mendukung pendidikan inklusi, masyarakat dapat membantu setiap siswa mencapai potensi mereka.

Menurut dosen pembimbing Heru Sukoco, poster karya tim Sembagi Arutala ini akan berlaga dalam LIDM dengan poster dari perguruan tinggi lain dari seluruh Indonesia.

“Mereka ingin menegaskan kembali pentingnya inklusivitas dalam pendidikan. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang sama tanpa terkecuali, termasuk anak-anak disabilitas. Dalam mencapai tujuan pendidikan inklusi, peran kita semua sangatlah penting” kata Heru Sukoco.

Poster tersebut juga telah mendapatkan Sertifikat HKI (Hak Kekayaan Intelektual), yaitu Hak Cipta Nomor 000471303 untuk Jenis Ciptaan Poster dengan judul yang sama. Heru berharap tim UNY dapat meraih prestasi terbaik dalam LIDM tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement