REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BATU -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Pasar Induk Kota Batu yang saat ini mencapai 84,31 persen tuntas pada Mei 2023.
Pembangunan Pasar Induk Kota Batu dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui pendanaan APBN 2021-2023 senilai Rp 168 miliar.
Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan secara menyeluruh bangunan utama pasar dan fasilitas penunjangnya seperti tempat sampah, rumah pompa, dan lanskap.
Sementara itu, Kepala BPPW Jatim Muhammad Reva mengatakan pembangunan Pasar Induk Kota Batu merujuk pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.
“Pasar ini akan mengutamakan efisien listrik, air, dan ramah lingkungan sehingga bangunan dipercaya aman, nyaman, sehat, ramah perempuan, anak dan difabel,” ujar Reva.
Pasar Induk Kota Batu dibangun setinggi tiga lantai di atas lahan seluas 44.525 meter persegi dengan luas bangunan lantai satu seluas 14.900,62 meter persegi, lantai dua seluas 14.143.63 meter persegi, dan lantai 3 seluas 6.032,86 meter persegi.
Untuk pembagian bangunannya lantai satu sebagai zona basah, lantai dua sebagai zona kering, dan lantai tiga sebagai zona makanan dan kuliner. Jumlah kios Pasar Induk Kota Batu sebanyak 1.733 unit dan total los 1.033 unit.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan atau rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis atau tidak kumuh.
“Diharapkan infrastruktur pasar berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakkan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” kata Basuki.