Kamis 02 Feb 2023 09:02 WIB

Shrimp Estate Kebumen Jadi Percontohan, Dikunjungi Pemkab Sukamara Kalteng

Tambak udang yang dikelola masyarakat cukup luas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja memindahkan kotak benih udang vaname di tambak udang Jagasima, Kebumen, Jawa Tengah. Udang vaname yang dihasilkan dari tambak ini untuk pasar ekspor Jepang dan Korea. Biasanya udang dipanen setelah 100 hari setelah pelepasan benih udang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pekerja memindahkan kotak benih udang vaname di tambak udang Jagasima, Kebumen, Jawa Tengah. Udang vaname yang dihasilkan dari tambak ini untuk pasar ekspor Jepang dan Korea. Biasanya udang dipanen setelah 100 hari setelah pelepasan benih udang.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Shrimp Estate atau tambak Budi Daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjadi percontohan untuk wilayah lain. Kebumen merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki kawasan budidaya udang modern yang dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Bupati Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah, Windu Subagio, bersama jajarannya pun berkunjung ke Kebumen untuk belajar secara langsung mengenai pendirian tambak ini. Ia diterima langsung oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di ruang kerjanya, kompleks Pendopo Kabumian, Rabu (1/2/23).

"Beliau ke sini mau lihat Shrimp Estate seperti apa, karena di sana tambak udang yang dikelola masyarakat cukup luas, jadi beliau ingin tahu bagaimana sih untuk bisa membangun kawasan tambak udang modern," ujar Bupati Arif Sugiyanto.

Pihaknya sangat terbuka kepada siapapun yang ingin belajar atau studi banding mengenai pendirian Shrimp Estate. Bahkan ia siap mendampingi kepala daerah lain untuk berkomunikasi dengan Kementerian KKP, karena pada prinsipnya Shrimp Estate dibangun untuk menyejahterakan masyarakat sekitar.

"Kita sangat terbuka kepada siapapun yang ingin belajar, seperti yang disampaikan Pak Menteri pada saat berkunjung ke Kebumen bulan kemarin, Shrimp Estate Kebumen memang dibangun sebagai bentuk percontohan nasional, bagaimana daerah bisa membangun kawasan tambak udang modern," jelas dia.

Sementara itu, Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah, Windu Subagio, menyampaikan terima kasih pihaknya sudah diterima langsung oleh bupati dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih. Ia tertarik untuk belajar tentang Shrimp Estate mengingat Sukamara termasuk kabupaten yang punya potensi kekayaan laut, di mana masyarakatnya banyak membudidaya udang.

"Jadi kami ke sini mau melihat langsung Shrimp Estate seperti apa. Karena kan katanya Pak Menteri menjadi showcase nasional, bagaimana berbudidaya udang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya.

Sejauh ini, pemerintah daerah baru memiliki tanah seluas 50 hektar. Sementara budi daya udang yang dikelola masyarakat kurang lebih 10 hektare. Pihaknya mengusahakan agar luas tanah untuk budidaya udang modern bisa terus bertambah.

Paling tidak sama dengan Kebumen sebesar 100 hektare. "Insya Allah kita usahakan biar sama dengan Kebumen," kata Windu.

Selama di Kebumen, Windu bersama rombongan tidak hanya mengujungi Shrimp Estate, dan wisata pantai selatan, tapi juga berkunjung ke Kampung Batik, Tanuraksan. Bahkan, ia mengaku sudah mencicipi kuliner khas Kebumen, yakni Nasi Penggel dan Sate Ambal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement