Jumat 03 Feb 2023 05:58 WIB

ATF 2023 Diharapkan Pulihkan Sektor Pariwisata dan UMKM

GKR Hemas menyambut baik DIY jadi tuan rumah penyelenggaraan ATF 2023.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Dekranasda DIY, GKR Hemas, berfoto bersama istri Menparekraf, Nur Asia Uno di rangkaian kegiatan Asean Tourism Forum (ATF) 2023 di Jogja Expo Center,  Kamis (2/2/2023).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Dekranasda DIY, GKR Hemas, berfoto bersama istri Menparekraf, Nur Asia Uno di rangkaian kegiatan Asean Tourism Forum (ATF) 2023 di Jogja Expo Center, Kamis (2/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia resmi membuka Asean Tourism Forum (ATF) 2023 di Yogyakarta. Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenparekraf/Baparekraf, Nur Asia Uno, berharap ATF 2023 mampu memulihkan sektor pariwisata dan UMKM.

"Ya harapannya ekonomi Indonesia bangkit ya karena UMKM inilah mereka sudah mulai menggeliat. Alhamdulillah dan pariwisata kita bangkit jadi insya Allah Indonesia bisa segera pulih ekonominya," kata Asia Uno, di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Kamis (2/2/2023).

Menurutnya kepemimpinan Indonesia di ATF 2023 saat ini amat sangat penting. Apalagi Indonesia termasuk negara yang pemulihan ekonominya cepat.

"Insya Allah karena kita terus bergerak gercep, gerak cepat, terutama ekonomi kreatif ini, jadi terus bisa kita hidupkan dan insya Allah dengan adanya Asean Tourism Forum pariwisata bangkit, UMKM bangkit, insya Allah perekonomian juga bangkit," ujarnya.

"Saya hanya mengajak ayo semua berbelanja dan menghidupkan UMKM," katanya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional DIY (Dekranasda), Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, menyambut baik DIY jadi tuan rumah penyelenggaraan ATF 2023. Menurutnya perhelatan tersebut ikut membawa dampak positif baik bagi UMKM.

"Termasuk kita bisa melampirkan kerajinan daripada Yogyakarta dan juga dari seluruh Indonesia menampilkan banyak barang-barang UMKM," ucapnya.

GKR Hemas mengatakan per hari ini nilai transaksi dalam pameran tersebut sudah mencapai Rp 1,4 miliar. Pemerintah DIY juga memberikan bebas biaya kirim baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Free ongkir itu memang di Yogyakarta memang untuk membantu UMKM. Jadi namanya Si Bakul, Si Bakul ini memberikan kemudahan bagi para UMKM untuk menjual barang-barangnya sampai ke seluruh dunia," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement