Sabtu 04 Feb 2023 18:09 WIB

ASEAN Diajak Perkuat Kolaborasi Bangkitkan Ekonomi Melalui Pariwisata

ATF 2023 berlangsung dari 2-5 Februari 2023.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Presiden Maruf Amin saat meresmikan pembukaan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/02/2023). 
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin saat meresmikan pembukaan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/02/2023). 

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak negara ASEAN untuk memperkuat kolaborasi dalam rangka membangkitkan ekonomi negara-negara ASEAN melalui pariwisata.

Memperkuat kolaborasi ini juga guna mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global lewat pariwisata. Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam pembukaan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Pelataran Candi Prambanan, Jumat (3/2/2023) malam.

ATF 2023 berlangsung dari 2-5 Februari 2023. Sandiaga juga menyebut bahwa ATF sebagai forum pariwisata terbesar di kawasan Asia Tenggara, harus dapat menjadi ruang diskusi untuk merumuskan kembali sektor pariwisata agar lebih adaptif dengan situasi saat ini dan di masa depan.

Negara-negara ASEAN, lanjutnya, harus dapat membangun pariwisata berdasarkan tiga fondasi utama. Mulai dari ketahanan, keamanan, dan keberlanjutan.

"Hal ini sejalan dengan tema ATF tahun ini yakni 'A Journey to Wonderful Destinations', yang mengobarkan semangat pemulihan pariwisata," kata Sandiaga.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Sandiaga menuturkan, ada tiga hal yang dapat diinisiasi bersama. Pertama yakni Gerak Cepat (Gercep), dimana pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan harus dapat memberikan program-program yang relevan untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama di masa pandemi Covid-19.  

"Seperti sertifikasi kompetensi dan juga peningkatan kapasitas yang dapat menjadi program utama, seperti yang telah kami lakukan di (pengembangan) lima destinasi super prioritas dan 10 destinasi prioritas," ujar Sandiaga.

Kedua, lanjutnya yakni Gerak Bersama (Geber), yang maka ia meyakini bahwa tindakan kolaboratif antara pemangku kepentingan sangat penting dalam proses pemulihan pariwisata.

"Salah satu contohnya adalah melalui perencanaan dan pelaksanaan event-event berskala nasional dan internasional yang berkualitas. Hal ini membutuhkan keterlibatan berbagai sektor termasuk pemerintah, swasta, dan pihak-pihak lainnya," jelasnya.

Ketiga, menurutnya yakni Garap Semua Potensi Lapangan Kerja atau  Gaspol. Dalam Dalam mencapai hal itu, menurut Sandiaga, pihaknya menghadirkan diversifikasi produk pariwisata melalui pengembangan ekowisata, wisata ramah muslim, wisata kesehatan, dan juga paket-paket wisata domestik.

"Kami optimistis bahwa diversifikasi ini tidak hanya akan membuka peluang kerja, tetapi juga meningkatkan aspek nilai tambah pariwisata kami dan memberikan lebih banyak pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah kami," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement