REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sepanjang 2023, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta menargetkan himpunan zakat infak dan sedekah (ZIS) sebesar Rp 12 miliar. Wakil Ketua IV Baznas Kota Yogyakarta, Adi Soeprapto mengatakan, pihaknya akan lebih mengintensifkan sinergi dengan berbagai instansi untuk meningkatkan himpunan ZIS di Kota Yogyakarta.
Sebab, potensi ZIS di Kota Yogyakarta sendiri mencapai Rp 27 miliar. "Target Rp 12 miliar merupakan tantangan yang luar biasa. Mekanisme sinergitas dengan berbagai instansi juga akan tetap dilakukan, dengan melibatkan para mitra dalam mewujudkan target," kata Adi di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (7/2/2023).
Adi menyebut, jumlah lembaga amil zakat (LAZ) di Kota Yogyakartamencapai 33 lembaga. Dengan potensi ZIS sebesar Rp 27 miliar di Kota Yogyakarta, maka Rp 12 miliar di antaranya akan diupayakan untuk dihimpun oleh Baznas Kota Yogyakarta.
"Kita juga memahami bahwa kaitannya dengan keberadaan LAZ di Yogyakarta ada 33 LAZ. Yogya salah satu sasaran bagi muzaki untuk menunaikan zakat, kesadaran warga untuk menunaikan ZIS sangat tinggi di Kota Yogyakarta," ujarnya.
Pihaknya juga akan memasifkan kampanye dan edukasi di 2023 untuk meningkatkan penghimpunan ZIS, seperti yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya. Utamanya kampanye dan edukasi zakat digital, yang mana di 2022 berpengaruh signifikan dalam meningkatkan himpunan ZIS.
"Kami lengkapi dengan kantor digital yang berisi tentang bagaimana kegiatan Baznas dan mekanisme pembayaran zakatnya. Jadi para calon yang akan membayar ZIS bisa langsung berinteraksi di kantor digital," jelas Adi.
Selain itu, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penghimpunan ZIS juga akan diintensifkan di bulan Ramadhan. Hal ini mengingat himpunan ZIS di tiap Ramadhan di Kota Yogyakarta merupakan himpunan tertinggi, jika dibandingkan dengan bulan lainnya.
"Karena bisa dikatakan, 30 persen dari dana (ZIS yang dihimpun) itu kami dapatkan di bulan Ramadhan," tambahnya.
Pihaknya juga akan melakukan seleksi relawan yang disiapkan untuk Ramadhan nanti. Pelatihan-pelatihan pun akan dilakukan kepada relawan dalam mengatur dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan selama Ramadhan.
"Kita proses untuk seleksi relawan yang disiapkan untuk Ramadhan, dan kami melakukan pelatihan kaitannya persiapan Ramadhan. Harapannya, dengan adanya peningkatan skill, maka semakin baik lagi meng-organize kegiatan selama Ramadhan," terang Adi.