Kamis 09 Feb 2023 14:27 WIB

Cerita Korban Kejahatan Jalanan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

Pelaku mempermasalahkan status kedua korban yang merupakan warga pendatang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi kekerasan
Ilustrasi kekerasan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kejahatan jalanan menggunakan senjata tajam di kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta meresahkan masyarakat. Korban pun sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Korban berinisial G (20) yang merupakan mahasiswa DIY asal Batam tersebut menyebut bahwa kejadian itu sudah terjadi pada Selasa (7/2/2023) dini hari. Ia sendiri mengaku tidak mengenal pelaku.

G menceritakan, saat itu ia bersama temannya yang berinisial R menuju jalan pulang ke kosnya di Banguntapan, Bantul, DIY. Saat ia melewati Jalan Malioboro, tiba-tiba muncul pelaku yang mencoba menyalip motor yang ia kendarai bersama temannya.

Hal tersebut membuat R berteriak kepada pelaku dan pelaku pun tidak terima. Sehingga, pelaku mencoba menghampiri kedua korban dan memepet motor korban sambil berteriak ke korban.

"Pas dia nyamperin, dia mepet-mepet ke kami di pinggir jalan, ngomong Bahasa Jawa, kami enggak mengerti. Kata teman saya, kalau ngomong Bahasa Indonesia saja baik-baik, karena saya enggak ngerti Bahasa Jawa, mereka mancing ribut, ngajak ribut," kata G saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (8/2/2023).

G menyebut, kejadian tersebut awalnya terjadi di Jalan Malioboro, sebelum pelaku membacok korban di Titik Nol Kilometer. Pelaku juga sempat mengambil kunci motor korban, namun kembali direbut oleh korban R.

"Dia (pelaku hanya) sendiri awalnya (saat menyerempet), terus sempat ditarik juga baju saya sampai robek. Terus dibilang 'kalian itu pendatang', 'ya mas kami pendatang, kami diam kami tidak melawan'," kata G menirukan kejadian saat itu.

G dan R pun kembali melanjutkan perjalanan setelah mendapatkan kunci motornya. Pelaku dikatakan membuntuti korban hingga sampai di Titik Nol Kilometer.

Saat di Titik Nol Kilometer, pelaku berhenti dan kemudian tiba-tiba tancap gas dengan menabrak motor korban hingga jatuh. Pelaku saat itu masih berjumlah satu orang.

Setelah berkelahi dengan korban, pelaku pun langsung pergi. "Dia ngebut nabrakin motor kami, jatuh, akhirnya berantem sama dia, dia cabut," lanjutnya.

Selang sekitar lima menit, pelaku kembali menghampiri korban dengan membawa beberapa temannya. Setidaknya, G melihat waktu itu pelaku membawa lima orang temannya.

G dan R pun langsung menyelamatkan diri dengan lari ke arah Malioboro dan ke arah Taman Pintar. Namun, R yang lari ke arah Taman Pintar, sempat melihat motornya masih menyala dan dicoba dibawa lari oleh korban.

Hal ini membuat R lari ke arah motornya untuk mengambil kunci motor. Saat itu, R dianiaya oleh beberapa korban dengan menggunakan senjata tajam.

G pun lari ke arah R dan mencoba menyelamatkan temannya tersebut. Untungnya, kedua korban hanya mengalami luka ringan karena pelaku mengarahkan senjata tajam ke helm korban. "(Saat dibacok) Kena helm," jelas G.

Lebih lanjut, G juga menjelaskan bahwa ia tidak sempat meminta pertolongan. Namun, sebelum terjadinya pembacokan di Titik Nol Kilometer, R sempat akan menelepon untuk meminta tolong, namun dengan cepat dihentikan pelaku.

"Teman saya (R) yang kena bacok itu sempat mau nelpon, cuma orang yang mau mukulinnya nampak dia bawa HP mau nelpon. Didatangi mau diambil HP-nya, cuma enggak keambil. Mereka kabur, kami juga nyari aman dulu," kata G.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement