Jumat 17 Feb 2023 06:15 WIB

Tak Ada Penimbunan Minyakita di Yogya, Distribusi Lambat

Produksi Minyakita akan ditambah sebesar 50 persen dari produksi normal.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Beberapa merek minyak goreng dijual pedagang Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Beberapa merek minyak goreng dijual pedagang Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Syailendra menyebut bahwa tidak terjadi kelangkaan Minyakita di pasaran. Hanya saja, distribusi minyak goreng tersebut memang terkendala ke daerah, termasuk Kota Yogyakarta.

Hal itu dikatakan Syailendra saat pendistribusian Minyakita di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (16/2/2023). Ia juga menyebut bahwa di Kota Yogyakarta tidak ditemukan adanya indikasi penimbunan Minyakita.

"Tidak ada kelangkaan Minyakita, tapi karena distribusi lambat. Satgas pangan di Kota Yogyakarta tidak ada temuan indikasi ditimbun," kata Syailendra di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (16/2/2023).

Syailendra mengatakan bahwa produksi Minyakita akan ditambah sebesar 50 persen dari produksi normal. Biasanya, produksi Minyakita mencapai sekitar 300 ribu ton, dan akan ditambah sebanyak 150 ribu ton.

Terkait dengan penyaluran Minyakita ke Yogyakarta, dilakukan ke empat pasar rakyat. Yakni ke Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan, Pasar Demangan, dan Pasar Prawirotaman.

Setidaknya, ada 13 ton Minyakita yang disalurkan ke empat pasar rakyat tersebut. Selain Minyakita, juga akan disalurkan minyak goreng untuk DIY sebanyak 60 ton.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, 13 ton Minyakita yang disalurkan tersebut hanya untuk 10 pedagang per pasar. Satu pedagang tiap pekannya mendapatkan pasokan sebanyak tujuh karton Minyakita.

Pihaknya juga akan mendata para pedagang yang mendapat pasokan Minyakita. Pedagang juga diwajibkan melampirkan KTP, NPWP, dan membuat pakta integritas bahwa pedagang harus menjual Minyakita sesuai HET sebesar 14 ribu per liter.

"Diharapkan masyarakat lebih mudah mendapatkan Minyakita sesuai HET. Selain itu, ada Kios Segoro Amarto yang bisa menjadi acuan harga untuk menjual kebutuhan pokok terutama minyak goreng," kata Ambar.

Terkait dengan akan disalurkannya 60 ton minyak goreng, Ambar menyebut, dimungkinkan akan dilakukan pada pekan depan. Dengan begitu, pendistribusian minyak goreng akan ditambah di pasar lainnya di Kota Yogyakarta.  

“Akan kita distribusikan. Pasar nanti akan kita tambah di Pasar Sentul dan Lempuyangan, kemungkinan minggu depan," ujar Ambar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement