Jumat 17 Feb 2023 17:04 WIB

Atasi Banjir, Pemkot Surabaya Anggarkan Rp 705 Miliar

Pada 2023, Pemkot Surabaya juga menyiapkan enam proyek pembangunan rumah pompa baru.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintasi banjir rob di Jalan Kalianak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/5/2022). Pasang air laut yang tinggi menyebabkan jalan tersebut tergenang banjir rob dan mengakibatkan kemacetan panjang.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintasi banjir rob di Jalan Kalianak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/5/2022). Pasang air laut yang tinggi menyebabkan jalan tersebut tergenang banjir rob dan mengakibatkan kemacetan panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanggulangan banjir menjadi salah satu atensi Pemerintah Kota Surabaya di 2023. Kepala Bidang Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetyo Eko mengungkapkan, anggaran yang disiapkan untuk pengerjaan proyek dalam penanggulangan banjir pada 2023 mencapai Rp 704,7 miliar. Besaran anggaran tersebut meliputi empat sub kegiatan pada bidang drainase.

"Totalnya sekitar Rp 704,7 miliar, untuk drainase saja. Seperti pembangunan drainase perkotaan, salah satunya pengadaan pompa banjir. Kemudian pembangunan pompa banjir hingga pembangunan saluran-saluran drainase," ujarnya, Jumat (17/2/2023).

Eko mengatakan, pada 2022 pohaknya telah melakukan pembenahan di hulunya, yakni sistem drainase avur sekunder Wonorejo. "Kita (tahun 2023) melanjutkan kegiatan itu sekalian nanti bisa menyelesaikan satu sistem. Dari mulai hulunya, sampai hilirnya tuntas semua," ujar Eko.

Eko menjabarkan, pada 2023 DSDABM Surabaya akan melakukan normalisasi mulai Pompa Wonorejo I sampai dengan Sarono Jiwo, Panjang Jiwo, dan Tenggilis Mejoyo. Proses pekerjaan ini merupakan bagian dari sistem drainase Avur Wonorejo.

"Kemarin 2022, sistem Avur Wonorejo di hulu ada pembangunan Rumah Pompa Karah, Bozem Aquatic, ada pembangunan Rumah Pompa Kebonsari LVK. Itu kawasan hulunya. Sekarang kita merabah kawasan tengah sampai hilir," kata dia.

Kawasan tengah yang dimaksud mulai dari Frontage Jalan A Yani, Jalan Pabrik Kulit Wonocolo, hingga Jalan Raya Prapen, Kendangsari, Sarono Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. "Kita lakukan normalisasi untuk di saluran primernya Avur Wonorejo," ujarnya.

Selain di kawasan timur dan selatan, lanjut Eko, proyek penanggulangan banjir pada 2023 juga dilakukan DSDABM Surabaya di wilayah Surabaya Barat. Eko menyebut, pada 2023 sudah ada alokasi kegiatan pekerjaan di kawasan Petemon V, Kecamatan Sawahan Surabaya.

"Nanti mungkin akan kita buatkan saluran ukuran 2x2 (meter). Perencanaan sudah siap mungkin akan kita launching paketnya. Itu mengakomodir daerah Petemon, Bukit Barisan, Simo Kwagean, dan sekitarnya," kata dia.

Di samping kawasan Petemon, pekerjaan penanggulangan banjir juga dilakukan DSDABM di wilayah Kandangan, Kecamatan Benowo Surabaya. Namun pekerjaan ini bersifat parsial bukan seperti pada sistem drainase Avur Wonorejo.

"Sifatnya (pekerjaan) parsial (normalisasi), bukan sistem seperti di Avur Wonorejo. Jadi, untuk mengakomodir genangan-genangan yang sifatnya tidak sustain. Seperti kayak di Petemon V," ujarnya.

Eko melanjutkan, pada 2023, Pemkot Surabaya juga menyiapkan enam proyek pembangunan rumah pompa baru. Untuk lokasinya, berada di Undaan, Siola, Kebraon, Bozem Aquatic, Tambaksumur, dan Pagesangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement