Sabtu 25 Feb 2023 02:09 WIB

Lansia Hilang di Lereng Merapi Ditemukan Meninggal Dunia

Pencarian sebelumnya dilakukan lewat udara dengan drone.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Visual Gunung Merapi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Visual Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang lanjut usia (lansia) yang hilang di lereng Gunung Merapi sudah ditemukan tim SAR gabungan, Jumat (24/2). Lansia bernama Marwoto (68), warga Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman tersebut, ditemukan di kawasan Kali Talang.

Marwoto ditemukan setelah tujuh hari dilakukan pencarian. Komandan tim pencarian, Dhedi Prasetya mengatakan, Marwoto ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

"Pukul 12.09 WIB ditemukan tanda-tanda di Kali Talang, titik koordinat 440044 E 9163673 area ditemukan survivor. Terposisi di pereng jalur lembah, jarak kurang lebih dua kilometer pukul 13.28 WIB," kata Dhedi, Jumat (24/2/2023) malam.

"Ciri-ciri survivor menggunakan celana merah pendek, baju abu-abu, kepala tidak utuh, dan kondisi tubuh bengkak (saat ditemukan)," tambahnya.  

Pencarian di hari ketujuh dilakukan oleh delapan tim search and rescue unit (SRU). Total ada 79 personel tim SAR gabungan yang dikerahkan untuk melakukan pencarian di hari ketujuh.

Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dan sudah dipastikan oleh pihak keluarga. Pada pukul 14.40 WIB, korban dibawa ke rumah sakit.

"Survivor dibawa ke RS Bhayangkara dengan armada ambulance Glagaharjo," ujarnya.

Dikarenakan korban sudah ditemukan, maka operasi SAR pun ditutup pada 24 Februari 2023 ini. Seluruh tim SAR gabungan yang bertugas, katanya, dikembalikan ke pos masing-masing.

"Seluruh personil yang terlibat dalam kondisi sehat sampai selesai pencarian hari ini dan kembali ke posko dalam kondisi lengkap, sehat dan selamat," jelas Dhedi.

Sebelumnya, Marwoto dilaporkan hilang di lereng Gunung Merapi, yakni di sekitar Bukit Klangon, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Pencarian sebelumnya dilakukan lewat udara dengan drone dan anjing pelacak untuk menemukan korban.

"(Pencarian) Dibantu dengan penyisiran via udara menggunakan drone secara bertahap, dan penyisiran menggunakan SAR dog, masih belum menemukan tanda-tanda survivor, atau dengan kata lain masih nihil," kata Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto saat pencarian di hari kelima, Rabu (22/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement