Senin 27 Feb 2023 21:47 WIB

Punya Masalah Kesehatan, UII Pertimbangkan Bantu Biaya Berobat AMRP

Belum ada info apakah Ahmad menjalani rawat inap atau rawat jalan di AS.

Rektor UII, Fathul Wahid.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Rektor UII, Fathul Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mempertimbangkan untuk membantu biaya pengobatan untuk Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dosen yang mengubah rute perjalanan pulang ke Amerika Serikat (AS).

"Kami punya mekanisme bantuan sosial dan kesehatan, nanti harus kami pelajari dulu sakitnya apa masuk tanggungan atau tidak," kata Rektor UII Fathul Wahid saat ditemui di Kantor LLDIKTI Wilayah V, Yogyakarta, Senin.

Fathul mengatakan berdasarkan informasi yang ia peroleh, Ahmad Munasir mengubah rute penerbangan ke AS karena berobat. Hasil diagnosis rumah sakit setempat, ujar Fathul, menyatakan Ahmad memiliki masalah kesehatan.

"Setelah didiagnosis di RS ada masalah kesehatan dan harus berobat," ujar dia. Fathul enggan memaparkan penyakit yang diderita dosen tersebut karena alasan privasi, termasuk detail rumah sakit tempat Ahmad Munasir berobat.

 

Hingga kini ia juga belum mendapatkan informasi, apakah Ahmad menjalani rawat inap atau rawat jalan di AS. "Itu wilayah keluarga yang kami harus minta izin untuk menyampaikan karena dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan informasi ke keluarga dan untuk menyampaikan ke publik harus izin ke keluarga," kata dia.

Ahmad Munasir, imbuhnya, terakhir berkomunikasi langsung dengan UII melalui surat elektronik (surel) sejak dosen itu ditemukan oleh Konsulat Jenderal RI (KJRI) di New York pada Jumat (24/2). Menurut Fathul, Ahmad Munasir berjanji bakal memberikan informasi lebih lanjut terkait urusannya di AS.

"Di email tertulis akan memberikan informasi lebih lanjut dan kami harus menunggu dan menghargai juga," kata dia.

Kendati demikian, UII telah membentuk tim untuk memverifikasi dugaan indisipliner tindakan Ahmad Munasir karena mengubah rute kepulangan ke AS tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak kampus.

"Tindakan AMRP mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi," kata Fathul Wahid pada Jumat (24/2).

Ahmad melakukan perjalanan ke Oslo, Norwegia, pada 4 Februari 2023 dalam rangka tugas kampus untuk mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).

Dia seharusnya kembali pada 12 Februari 2023 melalui Istanbul, Turki, dengan penerbangan Turkish Airlines dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (16/2) pukul 18.00 WIB.

Namun, dosen itu dilaporkan hilang kontak setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya pada Ahad (12/2) dalam perjalanan pulang yang saat itu berada di Bandara Oslo. Belakangan, Ahmad Munasir justru terdeteksi masuk ke AS melalui Bandara Boston.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan Polri yang berkoordinasi dengan KBRI di Oslo, Ankara, dan AS terdapat sejumlah bukti autentik bahwa Ahmad Munasir masuk ke Boston pada 13 Februari 2023.

Menurut kepolisian, Ahmad terlepas dari rombongannya di Istanbul karena ketika rombongan pulang ke Jakarta, dosen itu tidak naik pesawat yang sama tetapi keluar dan transit untuk mengganti penerbangan.

Kepolisian berkesimpulan, dosen UII Yogyakarta tersebut mengubah rute kepulangannya tanpa memberitahukan kepada rekan-rekannya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement