Kamis 02 Mar 2023 15:15 WIB

Tangani Krisis Bahan Pangan, Pemkab Sumenep Kirim Bantuan ke Masalembo

Bantuan bakal dikirimkan pada Jumat (3/3/2023) menggunakan kapal perintis.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pasukan TNI mengirimkan bantuan untuk warga di gugusan Kepulauan Masalembo, Kecamatan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim) yang mengalami krisis pangan akibat cuaca buruk dalam tiga pekan terakhir ini.
Foto: Dok. TNI
Pasukan TNI mengirimkan bantuan untuk warga di gugusan Kepulauan Masalembo, Kecamatan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim) yang mengalami krisis pangan akibat cuaca buruk dalam tiga pekan terakhir ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Sosial Sumenep, Achmad Dzulkarnain mengungkapkan, pemkab beserta jajaran Forkopimda Sumenep, Madura, bakal kembali mendistribusikan bantuan tahap kedua untuk warga di Kepulauan Masalembo. Rencananya, bantuan bakal dikirimkan pada Jumat (3/3) menggunakan kapal perintis.

Selain bantuan bahan pangan, kapal yang diberangkatkan juga bakal mengangkut 40 warga Masalembo. "Jadi nanti akan diberangkatkan dengan menggunakan kapal perintis pada Jumat besok," ujarnya dikonfirmasi Kamis (2/3/2023).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jatim melepas bantuan logistik untuk masyarakat yang ada di Pulau Masalembo, Kabupaten Sumenep, Madura, dari Dermaga Madura Tengah, Koarmada II Surabaya, Rabu (1/3).

Bantuan logistik dikirimkan setelah warga di kepulauan tersebut mengalami kelangkaan bahan makanan, akibat cuaca ekstreem. Bantuan didistribusikan menggunakan KRI Malahayati 362 milik TNI AL.

"Kami bersama-sama jajaran Forkopimda Jatim ingin memberikan bantuan logistik untuk saudara kita di Masalembu yang sedang mengalami kekurangan suplai pangan karena gelombang yang tinggi pada beberapa hari belakangan ini," kata Khofifah.

KRI Malahayati 362 yang diberangkatkan membawa 130 personil. Kapal membawa bantuan berupa minyak goreng sebanyak 2.000 liter, sarden 700 kaleng, mi instan 10 ribu pcs, beras 15 ton, gula pasir lima ton, dan elpiji tiga kg sebanyak 300 tabung.

Dijelaskan, berdasarkan hasil assesment, pengiriman harus menggunakan kapal perang lantaran kapal biasa tidak memungkinkan mengirimkan logistik di tengah ombak yang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement