Rabu 12 Jul 2023 10:22 WIB

Sektor Pariwisata dan UMKM Sumenep Kembali Menggeliat Pascapandemi

Meningkatnya kunjungan wisatawan, membuat UMKM juga semakin tumbuh.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gili Iyang, salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Gili Iyang, salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah sektor yang menjadi penunjang ekonomi masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus membaik seiring berakhirnya status pandemi dan memasuki masa endemi Covid-19. Terutama sektor UMKM dan pariwisata yang menjadi andalan utama ekonomi setempat.

"Alhamdulillah sektor-sektor ini kembali menggeliat. Kunjungan wisatawan terus bertambah. Sektor UMKM kembali bergerak dan berkembang," kata Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi, Rabu (12/7/2023).

Dijelaskan, pada 2020 saat Covid-19 masuk Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumenep hanya 168.775 orang. Begitupun pada 2021 kunjungan wisatawan ke kabupaten paling ujung di Pulau Madura itu hanya 248.158 orang.

Kemudian 2022, ketika pembatasan masyarakat mulai longgar, 1.057.434 wisatawan mengunjungi Sumenep. "Meningkatnya kunjungan wisatawan, membuat UMKM semakin tumbuh dan berkembang. Ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi," ujar Fauzi.

Sejalan dengan peningkatan kunjungan wisatawan, lanjut Fauzi, nilai investasi di Sumenep juga terus meningkat. Jika pada 2020 investasi di sana baru di angka Rp 810 miliar, nilainya semakin meningkat pada 2022 menjadi Rp 1,78 triliun.

"Dengan meningkatnya nilai investasi, maka menciptakan banyak lapangan pekerjaan, sehingga mampu mengurangi pengangguran terbuka," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka Sumenep periode Agustus 2022, yakni 1,36 persen. Menurun dibanding pada 2021 yang masih di angka 2,31 persen.

Angka kemiskinan Sumenep juga menurun menjadi sekitar 18,76 persen. Ini kali pertama angka kemiskinan di Sumenep berada di bawah 20 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement