Selasa 07 Mar 2023 02:48 WIB

RS Mata Dr Yap Deteksi Dini Masalah Mata Pasien Pra Sejahtera

Banyak pasien risiko kebutaan tidak mendapat akses ke layanan kesehatan mata.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Proses pemeriksaan mata di RS Mata Dr YAP, Kota Yogyakarta.
Foto: Dokumen
Proses pemeriksaan mata di RS Mata Dr YAP, Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rumah Sakit Mata Dr Yap akan melakukan deteksi dini masalah mata, khususnya untuk pasien pra-sejahtera. Hal ini dilakukan melalui kegiatan bakti sosial bertajuk 'Bakti 100 Tahun untuk Negeri' yang rencananya digelar pada 29 Mei 2023 dalam rangka memperingati HUT ke-100 RS Mata Dr Yap.

Kegiatan bakti sosial tersebut dilakukan untuk menurunkan kebutaan di Indonesia, khususnya di DIY. Direktur Utama RS Mata Dr YAP, Alida Lienawati mengatakan, kebutaan dan gangguan tajam penglihatan merupakan masalah kesehatan mata global.

Sebanyak 37 juta orang mengalami kebutaan di seluruh dunia dan 161 juta orang mengalami gangguan tajam penglihatan. Sepertiga dari angka tersebut, katanya, berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Untuk itu, pemeriksaan dan deteksi dini gangguan mata menjadi kunci untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan tersebut. Dengan deteksi dini, masalah mata dapat diketahui dengan segera dan ditangani seawal mungkin.

"Keterlambatan pendeteksian berisiko menyebabkan terlambatnya pemberian terapi. Dampaknya, kualitas penglihatan dan aktivitas sehari-hari dapat terganggu seiring perburukan yang mungkin terjadi," kata Alida, Senin (6/3/2023).

Alida menuturkan, pemeriksaan dan deteksi dini menjadi perhatian bersama. Namun, tidak semua orang memiliki akses dan kesempatan yang sama terkait permasalahan mata.

Ia menyebut, masih banyak penderita gangguan tajam penglihatan dan risiko kebutaan tidak mendapat akses ke pelayanan kesehatan mata yang memadai. Dengan begitu, pihaknya berupaya hadir di tengah masyarakat agar kebutaan dan gangguan tajam penglihatan ini dapat ditekan.

"RS Mata Dr YAP ingin dapat dijangkau oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan mata. Salah satunya, dengan menggelar kegiatan bakti sosial seperti saat ini," ujarnya.

Ketua Panitia HUT ke-100 RS Mata Dr YAP, Anton Jaswadi mengatakan, kegiatan tersebut digalang oleh sie sosial HUT ke-100 dengan tujuan menurunkan angka kebutaan di Indonesia, terutama kebutaan yang dapat dicegah.

Tahun ini, RS Mata Dr YAP menghimpun 168 pasien pra-sejahtera atau yang tidak memiliki BPJS dan jaminan kesehatan lainnya untuk diperiksa. Pasien yang berdasarkan hasil pemeriksaan membutuhkan tindakan operasi, kata Anton, akan ditindaklanjuti dengan operasi sesuai diagnosisnya.

"RS Mata Dr YAP menyediakan 100 paket operasi mata gratis, meliputi 60 operasi katarak, 30 operasi pterygium, dan 10 operasi glaukoma," kata Anton.

Sementara itu, screening atau pemeriksaan pra-operasi akan dilaksanakan pada 5 Maret 2023. Ketua Panitia Bakti 100 Tahun Untuk Negeri, Mufida Dwi Nurhayati mengatakan, nantinya sebanyak 150 pasien yang akan diperiksa oleh dokter-dokter spesialis mata dari RS Mata Dr YAP dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) DIY.

Bagi pasien yang berdasarkan hasil screening membutuhkan tindakan operasi, maka akan ditindaklanjuti dengan operasi secara bertahap mulai 6 Maret hingga 6 April 2023. Operasi akan dilakukan di Ruang Operasi RS Mata Dr YAP, menyesuaikan dengan jadwal dokter operator atau pelaksana.

"Setelah operasi, pasien diminta kembali ke RS Mata Dr YAP pada H+1 dan H+7 setelah operasi untuk kontrol," kata Mufida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement