Selasa 28 Mar 2023 01:17 WIB

Warga Diimbau tak Rayakan Ramadhan dan Lebaran dengan Mercon

Ledakan diduga akibat bahan peledak petasan terjadi di Kaliangkrik, Magelang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara terkait masalah keraton kasunanan Solo, Sabtu (24/12).
Foto: Republika/Alfian
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara terkait masalah keraton kasunanan Solo, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendukung langkah yang diambil Polda Jateng untuk mengembangkan kasus ledakan bahan petasan yang terjadi di Dukuh Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Berdasarkan komunikasi dengan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, orang nomor satu di Provinsi Jateng ini menegaskan kepolisian sudah mengambil langkah dan memproses peristiwa tersebut.

“Kepolisian sudah memproses dan betul saya juga sepakat, mesti dilakukan penanganan lebih serius lagi terkait dengan ledakan akibat bahan mercon/petasan di Kabupaten Magelang,” tegasnya, di Semarang, Senin (27/3/2023).

Sedangkan kepada para korban, Ganjar juga sudah mendapatkan penjelasan langsung dari bupati Magelang. Selanjutnya gubernur juga meminta agar bupati memastikan sudah tertangani.

Kepada warga, gubernur mengingatkan agar tidak lagi melakoni tradisi menyalakan petasan di bulan Ramadhan. Sudah banyak peristiwa ledakan serupa, dan peristiwa di Kabupaten Magelang ini diharapkan menjadi yang terakhir.

“Masyarakat kami minta agar tidak membuat atau menyalakan petasan lagi. Kalau bukan industri yang resmi itu kan berbahaya. Jangan pakai itu deh, (jangan) mercon-merconan dulu,” tegas dia.

Seperti diketahui, ledakan diduga akibat bahan peledak petasan di Kaliangkrik, Magelang, terjadi pada Ahad (26/3) sekitar pukul 20.05 WIB. Akibat ledakan ini satu korban jiwa melayang, lima bangunan rumah rusak berat, dan enam rumah rusak ringan.

Satu orang meninggal dunia atas nama Mufid (33). Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan kantong plastik yang diduga berisi bahan mercon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement