Rabu 29 Mar 2023 13:00 WIB
Hikmah Ramadhan

Jadilah Manusia yang Berguna

Nabi Muhammad mengibaratkan hidup seorang Muslim seharusnya seperti pohon kurma.

Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
Foto: UMY
Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Oleh : Rahmah*

REPUBLIKA.CO.ID, Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya dari pepohonan yang ada, terdapat sebuah pohon yang tidak jatuh daunnya dan sesungguhnya pohon itu seperti seorang Muslim. Cobalah kalian katakan padaku pohon apakah itu?"

Para sahabat banyak yang menduga dan mencoba memberikan jawaban bahwa pohon yang dimaksud atau ditanyakan oleh Nabi Muhammad SAW adalah pepohonan yang tumbuh di daerah gurun, sehingga Umar menjawab dalam hati karena malu untuk mengatakannya bahwa pohon itu adalah pohon kurma. 

Kemudian karena seluruh sahabat penasaran akan jawaban dari pertanyaan Nabi, maka ada salah seorang sahabat yang memberanikan diri untuk bertanya pada Nabi Muhammad SAW: "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami apakah pohon yang engkau maksud? Nabi Muhammad SAW bersabda: "Itu adalah pohon kurma."

Pohon kurma merupakan pohon yang paling banyak tumbuh di jazirah Arab dan hampir semua bagian dari pohon kurma ini bermanfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari dahannya, batangnya, buahnya, sampai akarnya. Bahkan kerindangan pohonnya dapat dijadikat tempat untuk berteduh di tengah gurun pasir yang panas. Jika di Indonesia kita lihat pohon kelapa yang serupa dengan pohon kurma, semua bagian tubuhnya bermanfaat untuk kebutuhan hidup manusia.

Nabi Muhammad mengibaratkan bahwa hidup seorang Muslim seharusnya seperti pohon kurma, yang memiliki manfaat dan berguna untuk kebaikan dan orang lain. Ketika seorang Muslim dianugerahkan ilmu oleh Allah maka ilmunya berguna, jika dianugerahkan harta dan kekayaan maka harta dan kekayaan itu tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, akan tetapi bermanfaat juga untuk kebaikan orang lain, sehingga semua yang dimiliki dan dianugerahkan oleh Allah SWT kepada seorang muslim semuanya bernilai manfaat dan penuh kebaikan untuk dirinya dan orang lain. 

Ketika seorang Muslim ingin menjadi orang yang berguna dan bermanfaat untuk orang lain diperlukan bekal dan sikap. Bekal yang dimaksud dalam hal ini adalah bekal atau anugerah tenaga,  ilmu, dan  harta kekayaaan yang diberikan oleh Allah SWT. 

Sedangkan sikap yang dimaksud adalah sikap kita dalam memahami bahwa anugerah yang Allah berikan baik itu berupa ilmu, tenaga atau harta kekayaan merupakan amanah titipan dari Allah dan harus digunakan dengan sebaik-baiknya, sehingga di akhirat nanti anugerah yang Allah berikan  akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Maka dari itu jika hanya sikap kita yang baik, tanpa bekal yang banyak, maka akan sedikit juga yang bisa kita berikan. Begitu juga ketika kita hanya memiliki bekal yang banyak, akan tetapi sikap kita kurang baik, maka bekal yang kita berikan kepada orang lain pun tidak akan banyak. 

Bagaimana kita dapat memiliki sikap yang baik dan bekal yang banyak? Caranya adalah dengan belajar, bekerja, dan berkarya sebagaimana firman Allah dalam QS At-taubah ayat 105 yang artinya: "Dan Katakanlah bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

 

*Dosen Ilmu Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement