Jumat 05 May 2023 11:23 WIB

Kunjungan Wisata Sleman tak Capai Target, Ada Isu Keamanan?

Angka pengunjung destinasi wisata masih akan terus mengalami pertambahan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Kawasan wisata Bunker Kali Adem steril dari kunjungan wisata, Sleman, Yogyakarta, Ahad (12/3/2023). Pemkab Sleman menutup kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Bunker Kali Adem demi keamanan sejak erupsi besar pada Sabtu (11/3/2023). Jarak Kali Adem dari Puncak Gunung Merapi hanya sekitar 5 kilometer dan termasuk dalam radius berbahaya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kawasan wisata Bunker Kali Adem steril dari kunjungan wisata, Sleman, Yogyakarta, Ahad (12/3/2023). Pemkab Sleman menutup kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Bunker Kali Adem demi keamanan sejak erupsi besar pada Sabtu (11/3/2023). Jarak Kali Adem dari Puncak Gunung Merapi hanya sekitar 5 kilometer dan termasuk dalam radius berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah kunjungan wisatawan di Sleman selama libur lebaran diketahui tidak mencapai target 1 juta wisatawan. Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menilai tak tercapainya target tersebut tidak ada kaitannya dengan isu keamanan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Saya rasa tidak kalau terkait dengan isu-isu keamanan. Karena di Sleman sendiri kalau untuk pariwisata tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan,  tidak ada pengaruhnya," kata Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid kepada wartawan, Kamis (4/5/2023). 

Baca Juga

Ishadi mengatakan meski libur lebaran berlangsung sejak 15 April, namun wisatawan baru ramai di tanggal 23, 24, 25 April. Kunjungan wisatawan pada saat sebelum lebaran masih sangat sepi.

"Berarti libur lebaran yang 15 hari itu itu yang efektif digunakan wisatawan hanya 3 hari itu 23, 24, 25. Di depan itu malah sangat sepi sekali, 19 (April) ke depan itu sangat sepi," ujarnya. 

Diketahui jumlah kunjungan destinasi wisata mencapai 302.003 wisatawan. Sedangkan kunjungan wisata kuliner mencapai 827.245 wisatawan. 

"Kalau destinasi kita di angka sekitar 300. Kalau destinasi dan kuliner sekitar di angka 800-an (ribu) lebih. kemarin kan yang macet itu sekitar Condongcatur di Utara sampai Gentan itu banyak resto full, Kopi Klothok ke atas juga full, jadi mungkin mereka itu hanya kuliner aja," ucapnya. 

Awalnya Pemkab Sleman optimistis jumlah wisatawan bisa melebihi target, sebab pada 2022 lalu di tengah masa pandemi jumlah pengunjung mencapai 750 ribuan. Namun demikian angka pengunjung destinasi wisata masih akan terus mengalami pertambahan lantaran masih ada sejumlah tempat wisata seperti Heha Forest, Obelix Village yang belum melaporkan jumlah pengunjungnya. 

"Kita masih jemput bola data, karena ada destinasi wisata yang belum mengirim data kunjungan, ini kita tugaskan teman-teman kita satu minggu untuk kita libatkan untuk update dari masing-masing kunjungan, jadi angka 300 ribu itu masih bisa bergerak," tuturnya. 

Ishadi mengatakan evaluasi juga akan dilakukan bersama dengan pemerintah DIY. Menurutnya ada banyak dugaan yang mempengaruhi jumlah kunjugan wisata di DIY.   "Ada beberapa hal apakah karena libur lebaran atau apa juga karena bandara  tapi itu masih kemungkinan," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement