Rabu 10 May 2023 16:06 WIB
Lentera

Cita-Cita Tinggi

Kecepatan kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari.

Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami*

REPUBLIKA.CO.ID, Seiring dengan berjalannya waktu mendekati tahun politik 2024, berita politik di Indonesia semakin hangat menghiasi berbagai platform atau kanal digital. Para bakal calon presiden mulai dimunculkan dan dikenalkan ke publik dengan berbagai cara.

Paling tidak terdapat tiga nama yang telah diperkenalkan ke publik sebagai bakal calon presiden pada pemilihan umum tahun 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Dengan kemajuan teknologi maka dengan cepat dapat diketahui berbagai informasi mengenai bakal calon presiden Indonesia tersebut.

Sebagai contoh untuk melacak pendidikan tinggi dari para kandidat presiden maka didapatkan dua nama pertama memiliki almamater yang sama pada saat S1, yakni Universitas Gadjah Mada. Sedangkan Prabowo Subianto merupakan lulusan akademi militer Magelang.

Di bidang teknologi, bagaimana peranan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) digunakan dalam persaingan para kandidat presiden tentu menarik untuk ditunggu. Saat ini penggunaan mesin pencari yang dilengkapi dengan AI untuk menggali informasi dari para kandidat presiden lebih menarik dibandingkan dengan mesin pencari konvensional. Tentu banyak hal lain yang bisa dilakukan atau didapatkan dari penggunaan berbagai aplikasi berbasis AI dalam bidang politik ini.

Kemunculan kreativitas dari adanya teknologi, khususnya yang berbasis AI untuk dapat ikut meramaikan pesta demokrasi tahun 2024 mendatang tentu sangat ditunggu. Namun demikian tampaknya sampai saat ini belum terdapat informasi mengenai penggunaan AI yang dikaitkan dengan para kandidat presiden tersebut.

Tidak dimungkiri bahwa kecepatan kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari dan hal tersebut memerlukan banyak penyesuaian yang dapat melibatkan banyak pihak. Sebagai contoh seperti yang pernah saya tulis dalam kolom Lentera ini mengenai ChatGPT, di mana telah memicu terjadinya banyak penyesuaian di bidang pendidikan.

Pada hari Sabtu, 6 Mei 2024 saat pelaksanaan Syawalan Universitas Amikom, saya sempat berbincang sebentar mengenai kemajuan teknologi berbasis AI dengan Joko Mumpuni selaku Direktur Penerbit Andi. Buku berkaitan dengan bidang AI, baik teori maupun aplikatif mulai banyak ditulis. Semakin meluasnya penggunaan teknologi berbasis AI ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri khususnya bagi mereka yang berkecimpung di bidang Informatika.

Universitas Amikom Yogyakarta, khususnya Program Studi Magister Teknik Informatika yang memiliki ciri intelligence pada tiga konsentrasinya yaitu Business Intelligence, Digital Transformation Intelligence, dan Intelligence Animation, di mana kemajuan di bidang AI menjadi perhatian serius. Evaluasi, pengendalian, dan peningkatan terhadap setiap kegiatan yang telah dilaksanakan terus secara kontinu dilakukan. Dorongan dan dukungan kepada mahasiswa untuk terus mencari dan mendapatkan berbagai ide baru dalam penelitian juga terus dilakukan. Saat ini berbagai rekam jejak kegiatan yang pernah dilakukan sedang dituliskan dalam bentuk laporan evaluasi diri untuk pengajuan re-akreditasi Program Studi S2 PJJ Teknik Informatika Universitas Amikom Yogyakarta ke LAM INFOKOM.

Hasil akreditasi dengan peringkat terbaik atau unggul tentu menjadi cita-cita tinggi yang diharapkan dapat dicapai oleh semua perguruan tinggi dan tentu harus disertai dengan usaha keras serta dimilikinya rekam jejak yang mendukung. Dengan demikian pencapaian sebuah cita-cita tinggi, seperti menjadi presiden atau mendapatkan akreditasi unggul akan memerlukan rekam jejak yang panjang dan berkualitas. Hal ini mengingatkan saya dengan cita-cita tinggi yang disampaikan oleh anak saya yang ketiga, Neisya Reehanna Ayesha Raharema beberapa waktu yang lalu, yakni ingin sekolah sampai tingkat doktoral.

Sebagai orang tua selain doa, tentu saya mendorong Neisya untuk memulai membuat rekam jejak yang mendukung cita-citanya tersebut. Dengan berani memiliki mimpi yang tinggi maka dengan sendirinya akan termotivasi untuk selalu belajar, terus menambah ilmu, terus memperluas wawasan, serta terus membuat rekam jejak di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal menggapai mimpi tersebut.

Berkat kemajuan teknologi saat ini menjadikan semakin mudah dan akurat dalam memeriksa keaslian dan kualitas dari suatu rekam jejak yang ada. Hal ini tentu harus menjadi salah satu pendorong untuk selalu berusaha membuat jejak dan langkah yang baik. Sebagai manusia mungkin seringkali kita melupakan hal-hal baik dan mengingat perbuatan buruk yang dilakukan oleh orang lain, atau melupakan hal-hal buruk dan mengingat perbuatan baik yang dilakukan kepada orang lain namun teknologi dapat merekam kesemuanya.

Hal tersebut tentu mengingatkan kita pada surat Al-Infitar ayat 10-12, "Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." Wallahu a’lam.

 

*Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement