Kamis 11 May 2023 14:59 WIB

Viral Anak Ludahi Spanduk Gambar Megawati dan Puan, Ini Komentar FX Rudy

Video yang viral tersebut diunggah oleh @unikinfo_id.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Tangkapan layar, aksi meludahi seorang anak perempuan pada spanduk bergambar Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar, aksi meludahi seorang anak perempuan pada spanduk bergambar Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Viral di media sosial video yang menunjukkan seorang remaja meludahi spanduk dengan foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani. Dari penelusuran Republika, video yang viral tersebut diunggah oleh @unikinfo_id.

Di video tampak seorang anak perempuan yang meludahi spanduk sambil tertawa usai aksinya. Spanduk itu memuat gambar Sukarno, Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, serta Kepala Desa Boto, Sjaichul Hadi.

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, berkomentar terkait video viral itu. Menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah sosok pemaaf.

"Kalau saya, mau diludahi, kalau foto dan sebagainya itu bagi saya tidak jadi masalah. Bu Mega itu pemaaf kok, kalau Bu Mega itu pendendam sudah hancur-hancuran kemarin-kemarin sampai hari ini dia pemaaf. Ya kita maafin aja biar mereka tahu, remaja meludahi gambar, gambarkan bahasa, bahasa kehidupan to," katanya ketika ditemui di kantor KPU Solo, Kamis (11/5/2023).

Ia juga menduga bahwa aksi tidak terpuji anak tersebut lantaran tidak mengetahui dengan benar bagaimana sosok Megawati.  "Biarin (video remaja meludahi gambar Megawati), mereka kan belum tahu dia," katanya.

Kendati demikian, Rudy menegaskan jika aksi tersebut dilakukan langsung di depan matanya ia akan melakukan tindakan tegas. 

"Kalau berani meludahi Ibu di depan saya, jangan tanya, tak buru sampai ke lubang semut tak cari, tak tuang bensin," tegasnya.

Sehingga, kata Rudy, terkait aksi di video itu pihaknya mengaku memaafkan. "Ya kita maafin aja biar mereka tahu, remaja meludahi gambar itu, gambar kan bahasa, bahasa kehidupan to. Nggak perlu (marah), nanti kalau orang tuanya diludahi juga kan mesti juga begini. Saya yakin ibu adalah ketua umum yang pemaaf, nggak ada persoalan buat saya," katanya mengakhiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement