Ahad 28 May 2023 17:41 WIB

Eri Cahyadi Ungkap Penyebab Mantan Wakil Wali Kota Surabaya Meninggal

Whisnu dinilai memiliki peran penting dalam pembangunan Kota Pahlawan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Whisnu Sakti Buana (kanan) bersama Tri Rismaharini.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Whisnu Sakti Buana (kanan) bersama Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan duka cita atas meninggalnya mantan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Premier Surabaya pada Sabtu (27/5/2023) sekitar pukul 23.17 WIB. Eri pun turut menyolatkan hingga memakamkan jenazah di TPU Keputih.

Eri pun mengaku kaget setelah mendengar kabar meninggalnya Whisnu yang dirasanya mendadak. Saat ditanya penyebab meninggalnya Whisnu, Eri menyatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, Whisnu memiliki riwayat sakit jantung.

Baca Juga

"Kaget dengan kabar mas Whisnu tadi pagi, sekitar jam 1 dini hari. Kabarnya beliau punya penyakit jantung, mungkin karena itu beliau mengembuskan napas terakhirnya," kata Eri.

Eri mengaku beberapa waktu lalu sempat bertemu Whisnu dalam suatu acara. Dalam peetemuan tersebut, kata Eri, Whisnu terlihat sehat. "Sebelumnya sering bertemu bahkan beberapa hari lalu bertemu ketika ada acara. Beliau seakan-akan sehat," ujarnya.

Eri menganggap Whisnu Sakti Buana sebagai sosok sahabat, saudara, sekaligus seorang guru bagi dirinya. Menurutnya, tanpa ada Whisnu Sakti Buana, Surabaya tidak akan bisa menjadi kota seperti saat ini. Karena biar bagaimanapun, kata dia, Whisnu memiliki peran penting dalam pembangunan Kota Pahlawan.

Eri berjanji akan meneruskan kebaikan-kebaikan dan perjuangan yang selama ini dijalankan Whisnu, utamanya saat menduduki kursi kepemimpinan di Surabaya. Eri pun sempat menyampaikan kenangan terindah bersama Whisnu. 

Ia mengatakan, meskipun saat itu Whisnu menjabat wakil Wali Kota Surabaya, yang bersangkutan sering bermain ke rumahnya. "Beliau duduk di teras rumah saya sambil rokokan (merokok) tidak mau di atas kursi, tidak mau di ruang tamu, tapi di teras. Dan sifat beliau tidak pernah berubah sampai beliau menjadi wali Kota Surabaya," kata Eri.

Eri menambahkan, pelajaran yang ia petik selama mengenal sosok Whisnu adalah kerendahan hatinya. Semasa hidupnya, lanjut Eri, Whisnu tidak pernah memandang derajat maupun jabatannya sebagai wali kota maupun wakil wali kota.

"Beliau mengutamakan rasa persaudaraan. Itu yang saya ambil hari ini, saya terapkan sebagai wali Kota Surabaya. Karena sampai kapan pun beliau kakak saya, senior saya, dan guru saya," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement