Rabu 31 May 2023 23:07 WIB

Gubernur Minta Kualitas Terbaik untuk Jembatan Keseneng untuk Tunjang Pariwisata

Diharapkan masyarakat dapat menggunakan dan memelihara jembatan bersama-sama.

Pembangunan jembatan yang berada di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Foto: Dok. HPJT
Pembangunan jembatan yang berada di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Pembangunan jembatan yang berada di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah telah memasuki tahap pemeliharaan dengan nilai kontrak hingga finishing senilai Rp9,7 miliar.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meninjau jembatan. Ganjar memastikan kualitas jembatan yang dibangun dari bantuan keuangan Pemprov Jawa Tengah itu bagus dan tahan lama.

Baca Juga

"Kita cek kualitasnya tadi ada beberapa yang belum tuntas, saya titipkan sama Pemkab Wonosobo untuk dituntaskan, jadi saya minta jangan diterima dulu kalau belum diperbaiki. Jadi kalau nanti belum, kontraktornya suruh memperbaiki," ujar Ganjar di lokasi, seperti dilansir pada Rabu (31/5/2023). 

Adapun detail jembatan yang menghubungkan dua desa di dua kecamatan yakni Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah dan Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek itu memiliki panjang 51,5 meter dan lebar 10,1 meter.

Untuk lebar jalan di atas jembatan adalah tujuh meter dengan pondasi sumuran dan abutmen dua buah. Lalu dinding penahan tanah untuk ruas kanan seluas 21 meter dan ruas kiri 16 meter sengan saluran drainase selebar 60 meter. 

Dalam tinjauannya, Ganjar masih mendapati kekurangan. Antara lain cat yang terkelupas dan trotoarnya banyak terdapat retakan. Ganjar meminta kontraktor untuk menuntaskan kekurangan itu sebelum target pengerjaan selesai tahun ini.

"Overall sudah bagus tinggal tadi ada pembuangan airnya biar tidak kotor, mesti tutupnya, terus pipa ini juga mesti ada tutupnya, cat yang sudah terkelupas saya minta untuk dikeruk, ditutup lagi agar kualitasnya bagus," ucap Ganjar.

Dengan dibangunnya jembatan tersebut, Ganjar berharap masyarakat dapat menggunakan dan memelihara jembatan bersama-sama.

Tak hanya itu, sektor pariwisata Sindoro-Sumbing yang menjadi primadona Kabupaten Wonosobo bisa lebih meningkat dengan bertambah mudahnya akses jalan menuju ke sana.

"Setidaknya ini kan jalurnya nanti tembus ya, bisa membuat transportasi lebih lancar. Dan potensi wisatanya memang bagus sekali Sindoro-Sumbing ini, nanti orang bisa memanfaatkan semuanya," kata Ganjar.

Seperti dilansir dari Antara, secara geografis, Desa Keseneng yang menjadi lokasi Curug Tujuh Bidadari persis berada di ujung Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Memiliki luas sekitar 228,252 hektare yang terdiri dari tiga dusun dengan penduduk sekitar lebih dari 1.500 jiwa.

Berada pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut membuat sebagian besar warga Desa Keseneng merupakan seorang petani, baik sawah ataupun tegalan.

Objek wisata alam yang dibuka pada pertengahan 2010 ini mempunyai tiga tingkatan dan tujuh air terjun dengan ukuran yang berbeda.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement