Kamis 01 Jun 2023 07:47 WIB

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Bupati Sleman Dukung Pengendalian Konsumsi Rokok 

Kustini mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk tembakau.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam acara seminar nasional memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Rabu (31/5/2023).
Foto: Humas Pemkab Sleman
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam acara seminar nasional memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Rabu (31/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Pemkab Sleman menggelar seminar nasional, Rabu (31/5/2023). Dalam kegiatan tersebut Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menandatangani komitmen bersama dalam mendukung pengendalian konsumsi rokok untuk mewujudkan generasi sehat berkualitas.

Kustini berharap melalui momentum Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) ini menjadi awal untuk menguatkan komitmen dalam berperilaku sehat. Kustini juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk konsumsi tembakau.

"Upaya penurunan prevalensi merokok merupakan upaya yang harus diupayakan lintas sektor. Setiap pemangku kepentingan,  harus saling menguatkan koordinasi untuk mengeliminir adanya paparan rokok terlebih di kalangan pelajar dan remaja," kata Kustini, Rabu (31/5/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama mengatakan seminar ini memperingati puncak Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei. Dengan mengusung tema 'Kita butuh makan bukan tembakau' diharapkan menjadi sosialisasi agar masyarakat terutama kalangan menengah kebawah agar memprioritaskan kebutuhan pokok yang lebih bermanfaat dari tembakau atau rokok

"Momentum HTTS ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak bersama mengampanyekan bahaya merokok," ucapnya. 

Rangkaian HTTS Kabupaten Sleman dimulai dari sosialiasi bahaya asap rokok dan deklarasi bebas asap rokok pada bulan Mei di 17 Kalurahan se-Kabupaten Sleman dengan sasaran ibu rumah tangga, perangkat kalurahan, dan tokoh masyarakat. Kemudian dialog mengenai bahaya asap rokok secara daring pada bulan Mei, bimbingan teknis agent of change inovasi Gerakan Keluarga Sehat Bebas Asap Rokok (Gasbro), pemilihan duta Gasbro, dan puncaknya adalah Seminar secara hibrida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement