Kamis 13 Jul 2023 14:11 WIB

Sedang Gali Fondasi Rumah, Warga Karanganyar Temukan Fosil 

Fosil yang ditemukan tersebut diduga menjadi bagian dari gigi gajah.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Bentuk fosil yang ditemukan warga Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023).
Foto: dokpri
Bentuk fosil yang ditemukan warga Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Berniat menggali lubang untuk membuat fondasi rumah, seorang warga di Dusun Sidomulyo, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menemukan fosil dibungkus sedimen kurang lebih 70 sentimeter yang diduga merupakan gigi dari gajah. 

Sub Koordinator Museum Prasejarah Sangiran, Iskandar M Siregar menceritakan hal tersebut bermula dari laporan masyarakat sehingga pihaknya langsung terjun langsung ke lapangan.

"Kemarin ada masyarakat yang menggali untuk fondasi rumah, karena masyarakat sudah banyak yang tahu dibiarkan lalu lapor ke kami. Kami lakukan penyelamatan sesuai prinsip atau kaidah yang ada," kata Iskandar, Kamis (13/7/2023). 

Iskandar menjelaskan fosil yang ditemukan tersebut diduga menjadi bagian dari gigi gajah. Kendati demikian, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah gigi tersebut milik gajah atau merupakan fosil lainnya pasalnya masih dalam proses penelitian. "Kita juga selalu melakukan inventarisasi kita beri nomor jadi datanya terekam," ujarnya.

"Ini baru dibawa ke lab dan akan dipastikan karena tadi baru perkiraan fosil gajah, dilihat seperti gigih gajah. Kalaupun gajah nanti dipastikan gajah jenis apa, karena yang kelihatan baru sebagian. Itu nanti baru dipastikan lagi di sana," katanya menambahkan. 

Nantinya setelah fosil tersebut dibersihkan, baru dapat diperkirakan storyline dari temuan tersebut. 

"Nanti juga dibersihkan, pasir-pasir atau metri tanah itu justru membawa informasi misalnya itu berada di lapisan paling apa, longkasi di lapisan apa, bisa memberikan petunjuk tahun berapa, hingga berat makanya dibawa ke lab," ujarnya.

"Kita lihat kondisi cukup baik atau tidak. Ada hal baru atau tidak dari temuan yang baru itu, kemudian juga penyegaran untuk rotasi koleksi atau tidak," katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement