REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Satuan Karya (Saka) Wirausaha menjadi wadah bagi Pramuka untuk mengembangkan diri menjadi pelaku bisnis yang mandiri, kreatif, dan inovatif. Saka Wirausaha diharapkan mampu meningkatkan persentase wirausaha di DIY yang saat ini berada di kisaran 3,6 persen, yang lebih tinggi dari rerata nasional yaitu 3,4 persen.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Saka Wirausaha yang didukung oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY menjadi jembatan bagi anak muda untuk mandiri. Menumbuhkan jiwa entrepreneur pada diri mereka sangat penting, karena akan mengurangi angka pengangguran, yang berdampak pada kesejahteraan.
Ada dua alasan yang menurut Sultan sangat penting. Arus urbanisasi oleh para pemuda demi pekerjaan di kota, yang berakhir tidak sesuai harapan, sehingga mereka kembali ke desa tanpa ada yang bisa dikerjakan.
"Sudah saya sampaikan bagi orang miskin, penganggur, biar dapat Dana Keistimewaan dan bisa menyewa Tanah Kas Desa untuk bisa lebih sejahtera. Daripada disewa orang lain malah ngapusi, malah melanggar aturan, lebih baik diberikan pada kelompok orang miskin penganggur untuk mendukung mereka jadi entrepreneur-entrepreneur baru di desa,” tegas Sri Sultan dalam pengukuhan Saka Wirausaha di Festival Pramuka Jogja 2023 di Bumi Perkemahan Babarsari, Sleman.
Selain itu, alasan lainnya adalah banyaknya lulusan SMK yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Sri Sultan memaparkan, dari awal sampai 2021, SMK menghasilkan 28 ribu lulusan. Sebanyak 11,4 persen tidak melanjutkan dengan berbagai alasan. Sebanyak 5.794 anak tidak melanjutkan karena kendala biaya.
Hal inilah yang mendorong Sultan membuka peluang usaha cilik di SMK agar mereka bisa mandiri dan melanjutkan pendidikan. Dijelaskan, dari Disdikpora DIY, lahir inovasi Momenku Siap Berkemas, yaitu Model Manajemen Kelompok Usaha Siswa Partisipasi Berantas Kemiskinan Masyarakat.
Inovasi ini untuk mewadahi anak-anak SMK bersiap dengan praktik merintis usaha mandiri sebagai bekal usai lulus. Maka, keberadaan Saka Wirausaha ini menurut Sri Sultan adalah angin segar. Pramuka mampu bersinergi, saling mendukung program Pemda DIY.
“Harapan saya ini bisa didukung oleh unit-unit dan lembaga lainnya sehingga bisa berlakukan suatu pola baru, strategi dalam upaya peningkatan semangat wirausaha. Pendidikan, bimbingan, jejaring, penguasaan target pasar serta IT sangat diperlukan sebagai pendukung Saka Wirausaha ini,” ungkap Sultan.
Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Azizah mengatakan, Saka Wirausaha milik DIY akan menjadi penyumbang jumlah wirausaha di Indonesia. Langkah pendirian Saka Wirausaha ini mendapat apresiasi dari Azizah. Ia berharap, langkah DIY bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk membuat program yang sama.
"Mudah-mudahan Saka Wirausaha ini bisa menular ke provinsi-provinsi lain dan apresiasi kami juga kepada DIY yang sudah membentuk Saka Wirausaha sebagai salah satu pendukung wirausaha. Kami ingin mengembangkan wirausaha dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia,” katanya.
Saat ini, Indonesia memiliki persentase sebanyak 3,47 persen wirausaha, sementara target di 2024 berkisar di angka 3,95 persen. Menurutnya banyak daerah yang saat ini populasi wirausahanya cukup banyak.
Namun karena belum merata, ia ingin terus menggalakkan wirausaha ini di masyarakat dengan berbagai metode, salah satunya metode yang bisa diaplikasikan adalah Saka Wirausaha ini.
Sementara itu, Ketua Kwarda DIY GKR Mangkubumi mengatakan, Pemda DIY telah memberi akses bagi pengembangan kewirausahaan Pramuka. Saka Wirausaha yang ada ini nanti akan mendampingi, membimbing dan mengajari anak-anak muda untuk mandiri melalui wirausaha.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan GKR Mangkubumi optimistis menargetkan Rp 10 miliar keuangan bisa berputar di koperasi Pramuka. “Targetan koperasi adalah 10 miliar per tahun. Mudah-mudahan Saka Wirausaha ini bisa berjalan dan menempatkan diri, bisa membawa wirausaha muda dari gerakan Pramuka menjadi lebih maju,” ujar GKR Mangkubumi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, menggandeng Pramuka dalam upaya meningkatkan kewirausahaan adalah hal yang tepat. Pramuka luar biasa tangguh dan tidak mudah menyerah. Dimana dua hal itu adalah unsur semangat ekosistem kewirausahaan.
Jiwa kewirausahaan dalam diri anak-anak muda ini dipastikan akan terasah optimal jika diwadahi dan difasilitasi dengan baik. Wirausaha menurutnya tidak hanya sebuah keinginan tetapi praktik serta dukungan penuh dari pemerintah sehingga mampu menumbuhkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Tujuan kita tidak akan terlaksana tanpa ada komitmen dari kita semua. Ini tugas semua wilayah, agar walaupun di tengah keterbatasan, sama-sama kita akan mengisi untuk mencapai target terkait usaha yang ada di Indonesia terutama di Yogyakarta,” kata dia.