REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS – Memasuki hari ketujuh pencarian terhadap delapan orang penambang emas yang terjebak di lubang galian Kawasan Pertambangan Emas Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas masih terus diupayakan oleh Tim SAR Gabungan.
Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Adah Sudarsa menjelaskan, setelah melakukan briefing pagi, Tim SAR Gabungan tetap melanjutkan operasi SAR.
"Kami membagi sektor kerja menjadi enam worksite dengan fokus utama menggunakan pengurasan air yang masih menggenang di dalam lubang galian," ujar Adah Sudarsa, Selasa (1/8/2023).
Adapun enam worksite tersebut antara lain Worksite A-1 melakukan pengurasan di Galian Bogor, Worksite A-2 melakukan pengurasan di Galian Dondong, Worksite A-3 melakukan pengurasan yang berfokus di satu sumur. Sedangkan worksite A-4 pengurasan dihentikan dan dilakukan pemantauan.
Kemudian Worksite A-5 melakukan pemantauan Bendungan di Sungai dan Sumur Galian di sekitar sungai, dan Worksite A-6 melakukan pengurasan di Sumur Majenang dihentikan, pompa dan personel digeser ke Worksite A-1 dan A-2.
"Kami akan mengadakan rapat lebih lanjut lagi bersama dengan jajaran Forkopimda terkait Operasi SAR delapan penambang emas yang masih terjebak di lubang galian akan dilanjutkan atau dihentikan di hari ke tujuh ini," ujar Adah.
Diberitakan sebelumnya, delapan penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang sejak Selasa (25/7/2023), pukul 23.00 WIB, karena tiba-tiba datang air yang menggenangi area pertambangan.
Berdasarkan data dari Basarnas Cilacap, delapan penambang yang terjebak itu terdiri atas Cecep Suriyana (29 tahun), Rama Abd Rohman (38 tahun), Ajat (29 tahun), Mad Kholis (32 tahun), Marmumin (32 tahun), Muhidin (44 tahun), Jumadi (33 tahun), serta Mulyadi (40 tahun). Seluruh penambang berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.