Kamis 03 Aug 2023 14:18 WIB

Konsep Kosmopolis Dikedepankan Bangkitkan Kejayaan Rempah di Maluku Utara

Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kawasan rempah di Maluku Utara.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Dua orang anak mengumpulkan batu pantai di sekitar Pantai Batu Balubang dilihat dari atas tebing di Kelurahan Tomajiko, Pulau Hiri, Maluku Utara, Ahad (30/7/2023). Pantai batu lubang atau disembut masyarakat setempat batu balubang memiliki potensi wisata karena memiliki pemandangan lautan yang jernih maupun snorkeling, namun saat ini belum dikembangkan secara maksimal oleh Pemerintah daerah sehingga jarang dikunjungi wisatawan dan perlu dikembangkan agar mendongkrak perekonomian masyarakat di Pulau Hiri.
Foto: ANTARA FOTO/ANDRI SAPUTRA
Dua orang anak mengumpulkan batu pantai di sekitar Pantai Batu Balubang dilihat dari atas tebing di Kelurahan Tomajiko, Pulau Hiri, Maluku Utara, Ahad (30/7/2023). Pantai batu lubang atau disembut masyarakat setempat batu balubang memiliki potensi wisata karena memiliki pemandangan lautan yang jernih maupun snorkeling, namun saat ini belum dikembangkan secara maksimal oleh Pemerintah daerah sehingga jarang dikunjungi wisatawan dan perlu dikembangkan agar mendongkrak perekonomian masyarakat di Pulau Hiri.

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA UTARA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pengembangan kawasan rempah di daerah penghasil rempah yakni di Maluku Utara dengan mengedepankan konsep kosmopolis. Hal ini diawali dengan dilakukannya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaborasi di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Dari KKN kolaborasi ini akan ada pemetaan rempah, yang nantinya dijadikan sebagai bahan awal untuk penelitian. Dengan menerjunkan puluhan peneliti, diharapkan nantinya dapat membangkitkan kembali kejayaan rempah di daerah penghasil rempah tersebut.

"Kita rencananya ingin mengembangkan apa yang namanya kosmopolis Maluku Utara. Itu adalah sebuah diksi yang diusulkan dari UGM untuk complementary terhadap apa yang disebut jalur rempah," kata Direktur Penelitian UGM, Mirwan Ushada di Kantor Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara, Kamis (3/8/2023).

Mirwan menjelaskan, ada tiga pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kawasan rempah di Maluku Utara. Mulai dari pendekatan rekonstruksi, pendekatan revitalisasi, dan pendekatan inovasi.

Pendekatan rekonstruksi digunakan dalam rangka menggali nilai lokal dan budaya yang ada di daerah tersebut. Sedangkan, pendekatan revitalisasi digunakan untuk membangkitkan kejayaan rempah, salah satunya dengan memanfaatkan unsur demografis.

"Bonus demografis kita, Kita punya generasi millennial, pemuda, rakyat itu yang kita coba analisis gap antara kejayaan masa lalu dan kekayaan masa kini tentang rempah. Lalu kita inovasi produk rempah apa yang bisa kita kembangkan (dengan pendekatan inovasi)," ucap Mirwan.

Menurutnya, Maluku Utara merupakan ikon provinsi yang lekat dengan rempah. Dari pengembangan yang dilakukan, nantinya juga menjadikan jalur rempah di Maluku Utara untuk meningkatkan sektor pariwisata, termasuk di Halmahera Utara yang merupakan daerah penghasil pala.  

"Dengan tiga pendekatan tadi, kita bisa masuk, pertama melalui satu titik yaitu pariwisata. Kedua, kita masuk mengenai pengembangan rempah itu sendiri. Ini yang akan kita integrasikan. Teman-teman UGM juga pernah melakukan pengembangan, pernah di Ternate, Tidore, dan sekarang Halmahera Utara. UGM ingin mengembangkan kawasan yang kita sebut rencananya kosmopolis Maluku Utara," ungkapnya.

Selain itu, pengembangan kawasan rempah dengan kosmopolis ini juga dalam rangka mendukung pemerintah dalam pengajuan jalur rempah Maluku Utara menjadi warisan budaya Indonesia ke UNESCO. Saat ini pengajuan ke UNESCO tengah dilakukan pemerintah, dan harapannya dapat didukung dengan penelitian yang dilakukan UGM. 

"Rempah itu tasty, healthy, beauty, bukan hanya pengobatan. Ini mendukung pemerintah untuk bukti ilmiah rempah sebagai world heritage UNESCO. Kita membantu dengan bukti ilmiah, dengan publikasi agar mereka jadi lebih mengerti," kata Mirwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement