Selasa 08 Aug 2023 08:31 WIB

Blitar Kini Miliki Kampung Inklusi Bidang Wirausaha, Ini Program Unggulannya

Semua orang memiliki peluang setara dan mendapatkan layanan yang adil.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meresmikan Kampung Inklusi di Dusun Bambang, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Foto: Dokumen
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meresmikan Kampung Inklusi di Dusun Bambang, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Tim Ilmu Komunikasi Octop, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses meresmikan Kampung Inklusi. Kampung yang terletak di Dusun Bambang, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jatim ini, diresmikan pada 3 Agustus lalu.

Menariknya, Tim Octop tidak sendiri, namun menggaet Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri atau Rumah Kinasih untuk menegaskan gerakan inklusif di bidang kewirausahaan. Dalam prosesnya, Rumah Kinasih menjadi gerakan inklusif di bidang kewirausahaan yang menggandeng penyandang disabilitas dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Menciptakan produk unik dari Batik Ciprat, seperti sling bag, dompet, dan gantungan kunci. Hal inilah yang memantik Tim Octop untuk meresmikan 'Kampung Inklusi'. Adapun Tim Octop adalah kelompok mahasiswa praktikum tiga dari jurusan Ilmu Komunikasi peminatan Public Relation di UMM.

Terkait peresmian tersebut, Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Jatim, Sukardi, mengapresiasi program yang dilaksanakan. Menurutnya, kampung itu dapat memberikan pengetahuan serta perlindungan bagi individu yang rentan serta penyandang disabilitas.

“Pengembangan skill juga menjadi poin penting dari kampung inklusi ini. Semoga bisa terus dijalankan dan dikembangkan lebih luas lagi,” katanya.

Sementara itu, ketua pelaksana Nafisa Aura melihat peran penting Kampung Inklusi dalam mengubah stigma lingkungan sekitar menjadi lebih kompetitif dan lebih baik. Ia berharap, kampung garapan timnya dapat menginspirasi banyak orang.

Bahkan juga menjadi destinasi wisata baru dan unik. Keberadaan Kampung Inklusi mengindikasikan langkah setara, mengatasi eksklusivitas yang masih ada.

Akses yang terbatas bagi orang dengan disabilitas terhadap transportasi umum, jalan, dan fasilitas kantor menjadi perhatian utama. Dengan inklusi ini, semua orang memiliki peluang yang setara dan mendapatkan layanan yang adil.

Kampung Inklusi Rumah Kinasih, Edy Cahyono, berharap Kampung Inklusi mampu memberikan dampak positif. Kemudian juga dapat memperkuat kerja sama lintas sektor dalam mengatasi masalah kerentanan sosial.

Menurut dia, langkah progresif yang diambil oleh Tim Octop dan Rumah Kinasih merupakan contoh nyata semangat dan kreativitas dalam mewujudkan dunia yang inspiratif.

"Kampung inklusi tidak hanya menciptakan keajaiban, tetapi juga membuka peluang bagi masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi semua individu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement