Jumat 01 Sep 2023 23:34 WIB

Partai Gerindra: Kerja Sama Politik dengan PKB Resmi Berakhir 

Dasco menyebut, Partai Gerindra menghormati keputusan PKB.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan sikap resmi partainya atas langkah politik PKB menerima tawaran Partai Nasdem, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Foto: Republika/ Febryan A
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan sikap resmi partainya atas langkah politik PKB menerima tawaran Partai Nasdem, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, kerja sama politik atau koalisi antara partainya dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi berakhir. Sebab, PKB telah menyatakan menerima tawaran politik dari Partai Nasdem untuk mengusung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. 

"Dengan dinamika yang terjadi serta terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB yaitu menerima kerja sama politik dengan Partai Nasdem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya," kata Dasco ketika menyampaikan sikap resmi Partai Gerindra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023). 

Keputusan PKB yang dimaksud Dasco adalah hasil rapat PKB di Kota Surabaya sore tadi. Usai rapat tersebut, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid menyatakan partainya menerima tawaran Partai Nasdem untuk menduetkan Anies dan ketua umumnya, Muhaimin dalam Pilpres 2024. 

Dasco menyebut, Partai Gerindra menghormati keputusan PKB beralih dari partai pendukung capres Prabowo Subianto menjadi pendukung capres Anies. "Pada prinsipnya kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang, serta mengajak untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai, agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar," kata Wakil Ketua DPR RI itu.

Perubahan konfigurasi koalisi partai politik Pilpres 2024 ini merupakan hasil dari sejumlah peristiwa politik yang terjadi beruntun dalam beberapa hari terakhir. Kemarin, Partai Demokrat menyebut Nasdem secara pihak mengajak PKB bergabung dalam koalisi pendukung Capres Anies Baswedan. Demokrat juga menyebut Nasdem menjadikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres pendamping Anies. Anies disebut menyetujui rencana tersebut.

Demokrat mengaku mendapatkan kabar itu dari utusan Anies, Sudirman Said. Ketika pihak Demokrat menginformasi kabar tersebut kepada Anies, mantan Gubernur DKI itu tidak membantah. 

Sudirman Said lewat keterangan tertulisnya kepada awak media juga tak membantah kabar tersebut. Kemarin malam, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga tak menampik kabar tersebut. Hanya saja, kata Paloh, wacana dukungan PKB dan duet Anies-Imin itu belum diformalkan. 

Adapun pagi tadi, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (Gus Jazil) menyatakan Dewan Syuro partainya menyambut baik ajakan Nasdem menduetkan Anies dan Cak Imin. Kendati begitu, keputusan akhir akan dibuat dalam rapat besar PKB di Surabaya sore ini. Ternyata, hasil rapat besar di Surabaya itu memutuskan bahwa PKB menerima tawaran Partai Nasdem.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement