Kamis 07 Sep 2023 20:20 WIB

TPA Piyungan Dibuka, Bantul Kembali Kirim 90 Ton Sampah

Masyarakat tetap diminta melakukan pemilahan sampah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Alat berat meratakan tumpukan sampah pembuangan terakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Alat berat meratakan tumpukan sampah pembuangan terakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemkab Bantul mulai kembali mengirim sampah ke TPA Piyungan pada Rabu (6/9/2023) usai ditutup sementara oleh Pemprov DI Yogyakarta selama 23 Juli-5 September 2023.

TPA Piyungan saat ini hanya memberikan kuota terbatas untuk menampung sampah dari Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Ari Budi Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya hanya mendapatkan kuota pembuangan sampah ke TPA Piyungan sebanyak 90 ton per hari.

"Kami sudah kirim sampah 90 ton ke Piyungan pada Rabu," kata Ari, Kamis (7/9/2023). Sebelumnya, rata-rata berat pembuangan sampah dari Bantul ke TPA Piyungan dapat mencapai 140 ton per hari.

Meski masih secara bertahap, Pemkab Bantul menilai bahwa ini merupakan dorongan agar budaya pemilahan sampah yang sudah dimulai dari tingkat rumah tangga terus berjalan.

Apalagi Kabupaten Bantul menargetkan untuk meminimalisasi penggunaan produk bungkus satu kali pakai serta mencanangkan sistem pengolahan sampah dengan cara pemilahan sampah organik dan anorganik.

"Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan sesuai jenisnya dan diolah di tingkat padukuhan maupun kalurahan," jelasnya.

Upaya ini telah dilakukan dengan membentuk Satuan Tugas Darurat Sampah, menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) Bupati Bantul Nomor 333 Tahun 2023 Tentang Status Darurat Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bantul.

Untuk itu, dibukanya kembali TPA Piyungan diharapkan tidak membuat masyarakat kembali lalai dalam mengurus sampahnya sendiri.

"Jangan sampai dibukanya kembali TPA Piyungan membuat masyarakat lengah, tidak melakukan pemilahan sampah lagi," kata Ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement