Senin 11 Sep 2023 07:51 WIB

Sinergi UMM-KEK Singhasari dengan Pemerintah Western Australia Perkuat Edukasi

Program ini untuk menyiapkan SDM guna kepentingan masa depan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: Humas UMM
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Western Australia. Langkah ini juga bertujuan untuk terus mengembangkan Center for Excellence (CoE) dan Center for Future Work (CFW).

Rektor UMM, Prof Fauzan, menjelaskan kerja sama UMM dengan KEK sudah berjalan sejak 2019 lalu. Hal ini terutama untuk mengembangkan program yang dapat menyiapkan sumber daya manusia guna kepentingan masa depan. "Ada yang berfokus pada bidang teknologi dan adapula yang non-teknologi. Keduanya juga sudah berjalan," kata dia.

Selanjutnya, tim UMM dan KEK akan terbang ke Australia pada Oktober mendatang untuk membahas secara detail poin-poin kerja sama bersama dengan Pemerintah Western Australia. Ia menegaskan, CoE yang dimiliki Kampus Putih UMM merupakan modal yang bagus dalam kolaborasi ini.

Menurut dia, model kerja samanya nanti dapat beragam. Hal ini mulai dari program training bersama, double degree, atau bisa sertifikasi internasional, dan lain sebagainya.

Premier of Western Australia, Hon Roger Cook, mengaku sangat antusias dalam melakukan kerja sama termasuk mengenai edukasi dan pengembangan digital. Apalagi, dengan adanya KEK Singhasari yang akan memberikan banyak kemudahan.

“Kita juga akan fokus pada teknologi dan inovasi untuk menjawab berbagai masalah. Sekaligus untuk membangun ekonomi digital yang bagus,” ujarnya.

Roger menilai proses kolaborasi ini mulai terbentuk dan terlihat. Apalagi, kerja sama yang baik tentu berawal dari persaudaraan dan pertemanan yang baik pula. Apalagi Western Australia juga sangat terbuka akan kemungkinan kolaborasi dari negara tetangga paling dekat, yakni Indonesia.

Pada kesempatan sama, perwakilan Kemenparekraf, Nia Niscaya, juga menyampaikan hal yang tak jauh berbeda. Menurut dia, KEK yang dinahkodai David Santoso mampu menciptakan hardware dan software di KEK Singhasari.

Begitupun dengan proses peningkatan kemampuan profesional yang bisa dikerjasamakan dengan Pemerintah Western Australia. Ia mencontohkan pada bidang hospitality di mana saat ini sudah bagus tetapi kurang mendapatkan kemampuan wirausaha.

"Sehingga mereka akan susah untuk bertahan. Maka saya yakin pihak Western Australia bisa memberikan masukan dan input untuk peningkatan itu,” ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement