Rabu 20 Sep 2023 20:23 WIB

Jokowi di Apel Akbar KOKAM: Kedamaian tak Boleh Koyak karena Pemilu

Perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal yang biasa.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
 Presiden Jokowi menghadiri acara Apel Akbar KOKAM di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Presiden Jokowi menghadiri acara Apel Akbar KOKAM di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kemajuan bangsa Indonesia tidak boleh dihalangi perebutan kekuasaan. Ia juga mengimbau agar di Pemilu 2024 mendatang kedamaian tak boleh terkoyak.

"Bapak Ibu sekalian yang saya hormati masyarakat tidak boleh terbelah karena pemilu, kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasan," kata Jokowi, saat memberi sambutan pada Apel Akbar KOKAM di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/9/2023).

Jokowi mengingatkan bahwa perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal yang biasa. Namun, ia mengatakan persatuan dan kesatuan adalah hal yang paling utama untuk dijaga.

"Dalam demokrasi beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu juga wajar, adu argumen juga wajar, yang penting dan paling utama persatuan, kesatuan kita harus tetap kita jaga bersama-sama," katanya.

Jokowi juga menyebutkan bangsa Indonesia ke depannya perlu pemimpin yang konsisten dan berani. Pasalnya tantangan ke depan yang dihadapi tidaklah mudah.

"Saya tidak pernah bosan menyampaikan bahwa tantangan ke depan sangatlah tidak mudah, tapi tantangan tersebut bisa kita jadikan peluang bagi bangsa ini untuk melompat maju asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang sudah berjalan, dari apa yang sudah kita lakukan," katanya.

Kendati demikian, Jokowi mengatakan bangsa Indonesia telah dewasa setelah beberapa kali melakukan pemilu langsung. Namun, peran KOKAM untuk mencegah potensi ketegangan dari pemilu mendatang diperlukan.

"Saya meyakini bangsa kita telah dewasa dalam berdemokrasi tapi juga kita tidak bisa pungkiri potensi risiko akan tetap ada potensi ketegangan juga akan tetap ada dan di sinilah peran dan kontribusi organisasi sukarelawan organisasi pemuda seperti KOKAM Muhammadiyah sangat diperlukan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement