Ahad 24 Sep 2023 07:27 WIB

Sejumlah Seniman dan Sastrawan Jatim Terima Anugerah Sabda Budaya 2023

Anugerah Sabda Budaya ini termasuk rangkaian acara Dies Natalies ke-14 FIB UB.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
  Ajang penghargaan Sabda Budaya ke-5 dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Foto: Dokumen
Ajang penghargaan Sabda Budaya ke-5 dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah seniman dan sastrawan di Jawa Timur (Jatim) menerima penghargaan Sabda Budaya ke-5 dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Brawijaya (UB) Malang. Penganugerahan ini dilaksanakan pada Sabtu (23/9/2023).

Setidaknya terdapat empat nominasi yang telah dipilih berdasarkan penilaian dewan kurator. Untuk bidang Sastra, anugerah Sabda Budaya diberikan kepada Muna Masyari, sedangkan bidang Seni Tradisi kepada Suwito.

Adapun untuk bidang Insentif Proses Kreatif kepada Padepokan Seni Kirun (PADSKI), dan bidang Seni Rupa kepada mendiang Teguh Sentosa. Dekan FIB UB, Hamamah mengatakan, ajang Anugerah Sabda Budaya diharapkan dapat menginspirasi para seniman dan sastrawan di Jatim untuk terus berkarya.

Hal ini karena mereka adalah aset bangsa yang tak ternilai. "Dengan karyanya, mereka sesungguhnya telah menjadi bagian penting dalam pelestarian sekaligus menjadi penjaga kebudayaan dan warisan negara," katanya.

Begitu juga sastrawan, dengan karya-karyanya telah berkontribusi besar dalam membangun peradaban bangsa. Dedikasi, perjuangan, dan pergerakan yang telah dilakukan oleh seniman tradisi, sastrawan penulis, dan kelompok komunitas budaya di Jatim diharapkan dapat senantiasa mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Kemudian diharapkan mampu menginspirasi generasi muda khususnya di Jatim. Menurut Hamamah, anugerah Sabda Budaya ini termasuk bagian dari rangkaian acara Dies Natalies ke-14 FIB UB.

Hal ini diharapkan dapat menjadi bukti wujud bakti nyata FIB UB pada masyarakat terutama kepada para seniman tradisi, sastrawan penulis, dan kelompok komunitas budaya Jatim yang telah berjasa dalam menjaga kebudayaan.

Kemudian juga yabg berjasa dalam menjaga peradaban melalui karya nyatanya.  Hamamah menambahkan, pihaknya mencanangkan perubahan dan harapan baru FIB UB sebagai Pusat Rujukan Budaya Jatim dalam bentuk digital.

"Mengambil jargon Culturally Enriching, Scientifically Excellence, FIB UB menunjukkan arah baru menuju digital humanities yang kritis, humanis dan berkelanjutan," jelas dia.

Menurutnya, semua langkah menuju perubahan yang dilakukan FIB UB selama ini telah diwujudkan menjadi karya digital yang didukung oleh kerja sama nasional dan internasional. Kemudian juga telah didokumentasikan dalam FIBMagz, yakni sebuah majalah FIB yang turut diluncurkan pada acara ini.

Acara penganugerahan yang digelar di studio UB TV ini juga turut dihadiri jajaran sivitas UB, institusi pendidikan, pemerintahan, dan perusahaan mitra FIB UB, seniman, sastrawan, dan budayawan yang ada di Jawa Timur.

Pada saat sama, Rektor UB, Prof Widodo, berpesan agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang. Sebab, hal ini menjadi bukti peran UB di dalam mengabdi dan berkontribusi kepada masyarakat terutama dalam bidang sosial humaniora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement