Kamis 28 Sep 2023 04:32 WIB

Terdampak Kemarau, 16 Ribu Liter Air Bersih Disalurkan ke Warga Kalitlawah Boyolali

Sumur bor yang dibuat warga airnya telah mengering.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
Penyaluran bantuan air bersih di wilayah Kalitlawah Boyolali.
Foto: Dokumen
Penyaluran bantuan air bersih di wilayah Kalitlawah Boyolali.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebanyak 16 ribu liter air bersih disalurkan oleh SoloPeduli kepada warga Dusun Ngaren RT 12 RW 03 Kalitlawah, Juwangi, Boyolali, Rabu (27/9/2023). Setidaknya ada 47 KK dengan jumlah 235 jiwa.

Salah seorang anggota SoloPeduli Soni Raharjo mengatakan warga menyambut antusias bantuan tersebut. Pasalnya warga harus menempuh satu km untuk mengambil air bersih.

Ia mengaku hal tersebut usai mengikuti Wagiman (35), salah satu penduduk setempat, ke lokasi tempat pengambilan air.

 

"Di sana kami menemukan sebuah sungai kecil yang airnya sudah hampir habis dan berwarna hijau lumut. Warga setempat telah membuat lubang-lubang dangkal di sekitar kubangan tersebut untuk mendapatkan. Air jernih yang muncul dari lubang-lubang tersebut digunakan untuk mencuci pakaian, mencuci piring, dan mandi. Namun, untuk kebutuhan minum, mereka harus membeli air galon karena pasokan air dari lubang-lubang tersebut sangat terbatas dan tidak layak untuk konsumsi," kata Soni, Rabu (27/9/2023).

Selain itu, pihaknya menjelaskan warga setempat berganti pekerjaan lantaran musim kemarau. Yakni berjualan arang yang dibuat dari akar pohon.

"Di musim kemarau seperti sekarang, mata pencaharian penduduk Ngaren yang sebelumnya mengandalkan pertanian terpaksa beralih ke usaha lain, seperti produksi arang dari akar-akar pohon yang dikumpulkan dari hutan. Satu karung arang dihargai sekitar Rp 25 ribu dan dijual kepada pengepul. Proses pembuatan arang ini seringkali mengharuskan mereka bangun tengah malam," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga Wagiman mengatakan sebenarnya ada sejumlah sumur bor yang dibuat. Namun, air yang dihasilkan rasanya asin dan sekarang telah mengering.

"Sumur bor dengan kedalaman tidak lebih dari 40 meter pasti akan menghasilkan air tawar yang sangat dibutuhkan. Kami berharap tidak hanya memberikan bantuan air, tetapi juga dapat membantu dengan pembangunan sumur bor, walaupun nanti dimungkinkan asin setidaknya masih ada air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata dia.

Sementara itu, Supardi (54), Ketua RT 12, berterima kasih atas bantuan tersebut. "Terima kasih atas perhatian dan bantuan dari SoloPeduli. Bantuan air bersih ini sangat membantu kami, karena mengambil air adalah tugas yang sangat sulit. Semoga kebaikan para donatur akan mendapatkan balasan dari Allah SWT," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement