Jumat 29 Sep 2023 13:15 WIB

Nyeri pada Dada, Pertanda Serangan Jantung?

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan apabila terdapat dugaan PJK.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Fernan Rahadi
Nyeri Dada (ilustrasi)
Foto: blogspot
Nyeri Dada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang sering dialami atau dikeluhkan dalam kehidupan sehari-hari. Nyeri ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dari yang sifatnya ringan hingga berat.  

"Keluhan nyeri dada yang disebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung (pembuluh darah koroner) yang kemudian disebut penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu penyakit yang dapat berakibat fatal (meninggal mendadak) bila tidak dikenali lebih dini atau bila tidak ditangani dengan baik," ujar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital Cibubur, dr Sandi Sinurat dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (29/9/2023).

Ia menjelaskan nyeri dada yang disebabkan PJK memiliki karakteristik nyeri dada kiri yang dirasakan seperti ditekan beban berat dapat disertai penjalaran nyeri hingga ke leher, bahu, punggung hingga lengan kiri. Keluhan nyeri dada dapat disertai rasa keringat dingin, mual muntah maupun keluhan seperti berdebar dan sesak nafas. 

Kapan waktu yang tepat untuk konsultasi terkait keluhan nyeri dada? Menurutnya jika memiliki keluhan nyeri dada yang terjadi saat aktivitas maupun istirahat yang dirasakan semakin memberat seiring bertambahnya waktu dan memiliki riwayat faktor risiko penyakit jantung koroner seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, kolesterol tinggi dan merokok, segera konsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. 

Lalu bagaimana mendiagnosis penyebab nyeri dada akibat penyakit jantung koroner? Ia mengatakan setelah menilai karakteristik keluhan nyeri dada dan riwayat faktor risiko PJK, beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan apabila terdapat dugaan pasien memiliki PJK.

1. Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) digunakan untuk menganalisis irama jantung dan perubahan listrik jantung yang abnormal terkait PJK.

2. Pemeriksaan treadmill test umumnya digunakan untuk skrining dan deteksi adanya PJK 

3. Pemeriksaan CT scan pembuluh darah koroner dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner

 

4. Pemeriksaan angiografi koroner (Kateterisasi pembuluh darah koroner) dapat mendeteksi adanya penyempitan pembuluh koroner dengan baik pada pasien dengan kemungkinan yang tinggi memiliki PJK.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement