Ahad 22 Oct 2023 15:40 WIB

Forum Inklusi Sosial MPM Upaya Pemberdayaan Kelompok Marginal

Angka kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
 Kegiatan Forum Inklusi Sosial di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Ahad (22/10/2023).
Foto: Febrianto Adi Saputro
Kegiatan Forum Inklusi Sosial di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Ahad (22/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Forum Inklusi Sosial di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Cik Ditiro, Yogyakarta, Ahad (22/10/2023). Ketua MPM PP Muhammadiyah, Nurul Yamin mengatakan, bahwa forum silaturahim dampingan MPM  tersebut digelar tiga bulan sekali.

"Hari ini adalah forum pertemuan silaturahim yang tiga bulanan seluruh dampingan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, khususnya yang ada di DIY dan Jateng dengan beberapa ragam dan komunitas yang tadi disebutkan mulai dari difabel, pemulung, asongan, petani, nelayan, kemudian juga ada komunitas, UMKM, dan lain-lain," kata Nurul di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Ahad (22/10/2023).

Iamengatakan forum inklusi tersebut  bertujuan untuk saling berbagi informasi dan pengalaman masing-masing. Selain itu kegiatan tersebut juga sekaligus  membangun spirit kebersamaan bahwa manusia sama di mata Allah SWT.

"Tidak ada hal yang membedakan secara fisik maupun materi tetapi pada kedekatannyalah, ketakwaannya,"  ujarnya.

Lebih lanjut Nurul mengatakan forum tersebut penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk kelompok-kelompok marginal atau dhuafa.

Ia pun menegaskan Muhammadiyah senantiasa merawat spirit itu dalam spirit teologi Al Maun yang punya komitmen pemberdayaan masyarakat, terutama kaum marginal terutama.

"Sehingga yang dilihat adalah memang kami MPM fokus kepada kelompok dhuafa dan mustadh'afin. Kenapa itu memiliki nilai strategis di dalam upaya pemberdayaan masyarakat,  karena kita tahu bahwa angka kemiskinan di Indonesia itu masih sangat tinggi," ungkapnya.

Selain itu Nurul juga menilai angka kemiskinan ekstrem masih sangat tinggi. Kelompok-kelompok kemiskinan ekstrem tersebut dalah komunitas-komunitas marginal yang telah lama didampingi MPM.

"Sehingga kelompok-kelompok marginal ini kita dekati, kita bersamai bersama-sama melalui gerakan Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah," kata dia.

Ketua Umum PP 'Aisyiyah Salmah Orbayinah turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia pun mengingatkan dampingan MPM untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Sudah pasti semuanya beranggapan sama kesehatan ini penting, karena kalau kita sehat kita bisa produktif dan yang lebih penting kita bisa beribadah dengan tenang," ungkap Salmah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement