REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia, yang secara cepat mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Gaza-Palestina. Pasalnya, saat ini, jutaan warga Gaza tengah mengalami krisis kemanusiaan yang sangat luar biasa akibat invasi yang dilakukan oleh militer Israel.
"Ini adalah langkah yang tepat, kami sangat mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah mengirimkan bantuan logistik kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang ada di Gaza, Palestina," kata Presiden INH, Lukmanul Hakim, Sabtu (4/11/2023).
Menurutnya, Indonesia dan Palestina memiliki sejarah panjang. Tak bisa dipungkiri bahwa Palestina yang dikenal sebagai negeri para nabi memiliki andil dalam lahirnya Negara Indonesia. Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1944, Palestina melalui mufti agung Syaikh Muhammad Amin Al Husaini memberikan dukungannya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia serta mengajak negara-negara Timur Tengah untuk melakukan hal serupa.
"Meski Palestina bukan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, tetapi Palestina punya peran yang sangat strategis dalam sejarah bangsa Indonesia," jelasnya.
Sudah saatnya, kata Luqman masyarakat dan pemerintah Indonesia memberikan perhatian lebih terhadap Palestina, terlebih disaat-saat sekarang ini. Dimana, penjajahan dan penindasan masih terus dirasakan bangsa Palestina.
"Kami (INH-Red) sebagai lembaga filantropi yang memiliki kepedulian terhadap Palestina juga mengucapkan terikasih banyak kepada warga Indonesia yang telah bersama-sama kami mengumpulkan donasi kemanusiaan untuk saudara-saudara kita di Gaza," jelasnya.
INH dan lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada di Indonesia, berterimakasih juga kepada pihak Kemenlu yang telah memfasilitasi dalam pengiriman barang dan logistik.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia memberikan bantuan senilai 2 juta Dolar Amerika Serikat (AS) untuk masyarakat Palestina yang berada di Gaza. Pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut secara resmi dilepas oleh Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (4/11/2023) pagi.
Adapun jumlah bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Palestina total sebanyak 51,5 ton. Bantuan kemanusiaan ini diangkut dengan menggunakan pesawat Hercules dari Kementerian Pertahanan dan pesawat yang disewakan oleh Polri.
"Memang kita memiliki 2 pesawat Hercules yang disumbangkan oleh Kementerian Pertahanan bantuan dari Kementerian Pertahanan dengan total kapasitas kurang lebih sekitar 26 ton dan juga kapasitas dari pesawat yang disewakan oleh Polri dengan kapasitas 25 ton," tutur Wamenlu RI, Pahala Mansury.
Bantuan kemanusiaan tersebut terdiri terdiri dari makanan, obat-obatan, pakaian, tenda dan alat kesehatan. Rencananya akan ada bantuan tahap kedua yang akan diberikan untuk saudara-saudara kita di Gaza. Bantuan tahap kedua tersebut berasal dari pendanaan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).
Untuk bantuan tahap kedua nanti diutamakan pengiriman obat-obatan dan alat kesehatan, bantuan yang dikirim sekrang diserahkan kepada Egyptian Red Crescent. Kemudian bantuan akan dibawa ke gerbang Rafah atau perbatasan Mesir dengan Gaza dan diserahkan ke Badan PBB yang menangani tentang pengungsian di Gaza yakni UNRWA.