Selasa 14 Nov 2023 15:35 WIB

PT PAL Tegaskan Keseriusan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia

Perusahaan juga telah melakukan perubahan proses operasional.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Galangan kapal PT PAL Indonesia, Tanjung Perak, Surabaya.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Galangan kapal PT PAL Indonesia, Tanjung Perak, Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Senior Executive Vice President (SEVC) Transformastion Management PT PAL Indonesia, Satriyo Bintoro, menegaskan, keseriusan Indonesia menuju poros maritim dunia. Pembangunan pun diarahkan pada tiga aspek.

Yakni ekonomi maritim, kekuatan maritim, dan peradaban maritim. "Sumbangan ekonomi maritim pun ditargetkan meningkat dari 6,4 persen pada 2015 menjadi 12,5 persen pada 2045," kata Satriyo, Selasa (14/11/2023).

Ia melanjutkan, kapasitas produksi kapal PT PAL Indonesia saat ini baru di angka 30 blok per bulan atau setara dua kapal per tahun. Maka dari itu, pihaknya meluncurkan transformasi industri maritim 4.0 pada 10 November 2021, dengan harapan bisa meningkatkan kapasitas produksi kapal.

"Targetnya bisa sampai 60 blok per bulan atau setara empat kapal per tahun," ujarnya.

Satriyo mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah dalam mengimplementasikan perubahan secara massif dalam aspek transformasi industri maritim 4.0. Di antaranya pengembangan teknologi maritim unggulan.

"Investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan teknologi maritim yang inovatif dan kompetitif di tingkat global," kata dia.

PT PAL juga diakuinya terus meningkatkan reputasi perusahaan. Tujuannya mengejar aspirasi untuk menyelamatkan perusahaan jangka panjang, tanpa mengesampingkan kinerja perusahaan hari ini.

Demikian pula PT PAL, kata dia, telah melakukan perubahan proses operasional. Yakni degan menyusun tim khusus yang bertanggung jawab atas perubahan proses operasional agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

Pengembangan kualitas karyawan juga tak luput dari perhatian PT PAL. Di antaranya dengan menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengadopsi teknologi baru dan mengintegrasikannya dalam pekerjaan sehari-hari.

"Kami juga membangun kemitraan strategis di sektor penelitian, dan mitra industri untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi maritim," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement