REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Hujan lebat di kawasan puncak Merbabu mengakibatkan banjir bandang di sejumlah titik di Desa Tajuk dan Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang ini, tapi sejumlah akses jalan penghubung dusun yang terputus akibat tertutup material longsoran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Semarang, setidaknya ada enam dusun di dua desa yang terdampak banjir bandang dari hulu Merbabu kali ini.
"Masing-masing Dusun Cingklok, Tajuk, Pulihan, Ngaduman dan Dusun Gedong, di wilayah Desa Tajuk, serta Dusun Batur Kidul, Desa Batur," kata Kepala BPBD Kabupatrn Semarang, Alexander Gunawan.
Ia mengungkapkan, peristiwa banjir bandang ini terjadi pada Jumat pukul 15.00 WIB. Saat itu, kawasan puncak Merbabu diguyur hujan lebat yang turun sejak siang hari.
Air yang turun dari puncak Merbabu meluap, menjebol tanggul, dan akhirnya membawa material dan mengalir ke jalan lingkungan dusun.
Di beberapa titik derasnya air juga mengakibatkan beberapa tebing longsor dan mengakibatkan sejumlah akses jalan tertutup oleh material tanah serta bebatuan.
"Seperti di wilayah Dusun Cingklok, Desa Tajuk, material longsor menutup jalan penghubung Dusun Cingklok dengan Dusun Gedong dan Ngaduman," katanya, saat dikonfirmasi di Dusun Cingklok.
Saat ini, Alexander menyebut, upaya pembersihan material longsor berlangsung di wilayah Dusun Cingklok dengan mengerahkan dua alat berat BPBD Kabupaten Semarang.
Pasimin, warga Dusun Cingklok Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, mengatakan banjir bandang terjadi pada Jumat sore, sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat banjir bandang terjadi, kata dia, hujan yang turun di wilayah permukiman Dusun Cingklok tidak begitu lebat. Namun, hujan di puncak Merbabu sangat lebat.
Menurutnya, banjir bandang di Dusun cingklok baru kali ini terjadi dan sebelumnya tidak pernah. "Mungkin karena Merbabu habis terbakar, sehingga tidak ada tanaman penahan," ujar dia.