Sabtu 02 Dec 2023 11:43 WIB

Bandara Kediri Siap Beroperasi, Tinggal Tunggu Kalibrasi

Secara infrastruktur fisik, bandara ini sudah siap.

Suasana Bandara Internasional Dhoho yang segera beroperasi di Kediri, Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Suasana Bandara Internasional Dhoho yang segera beroperasi di Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Manajemen PT Surya Dhoho Investama (SDI) mengungkapkan saat ini masih menunggu verifikasi dan kalibrasi untuk rencana operasional bandara di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

"Dari sisi kesiapan fisik, fungsional operasi sudah sangat siap. Ada beberapa hal yang masih harus diselesaikan dulu. Bukan hanya fisik tapi juga terkait verifikasi dan kalibrasi," kata Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI), Maksin Arisandi.

Pihaknya mengungkapkan jika tidak ada halangan dan sudah ada izin, pekan depan atau paling lambat pekan depannya lagi untuk kalibrasi dilakukan. "Setelah kalibrasi selesai dinyatakan lulus Kemenhub, secara teknis keseluruhan bandara ini sudah bisa dioperasionalkan," kata dia.

Ia menambahkan, secara bangunan sudah 97 persen dan saat ini tinggal pembersihan landasan pacu (runway). Sementara secara infrastruktur fisik sudah siap.

Pihaknya juga berharap bisa selesai secepatnya sehingga Desember 2023 bisa first landing. Namun, ia menegaskan yang penting selain beroperasi adalah keselamatan semua.

Sementara itu, terkait dengan maskapai yang akan hadir di Bandara Kediri, ia mengatakan sudah mengadakan pertemuan yang juga dihadiri perwakilan dari maskapai.

Terdapat lima perwakilan maskapai yang hadir antara lain Super Air Jet, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, serta Citilink. "Ada lima maskapai yang hadir. Kami berpikir itu awal yang bagus," kata dia.

Namun untuk lebih jauh soal maskapai dirinya belum bisa berkomentar, sebab hal tersebut menjadi kewenangan dari PT Angkasa Pura 1 selaku operator Bandara Dhoho Kediri untuk bisa menjelaskannya.

Bandara Dhoho Kediri, tercatat memiliki panjang landasan pacu atau runway 3.300 meter x 45 meter yang mampu didarati pesawat terbesar B777-300ER.

Jalur perpindahan pesawat atau taxiway sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter. Gedung terminal 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta pax per tahun.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat di Kediri mengatakan, public transportation sangat signifikan untuk bisa mendorong berbagai pergerakan mulai ekonomi, infrastruktur, wisata, pendidikan, budaya, dan interaksi antar bangsa.

"Bandara ini menjadi kekuatan kita yang luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan wilayah utara dan selatan Jatim," kata gubernur.

Menurutnya, pembangunan daerah tidak bisa dibangun dengan pendekatan simetris melainkan asimetris. Sebab ada kebutuhan infrastruktur yang harus ditambahkan dan difasilitasi.

"Masyarakat mataraman terutama Kediri raya, saya rasa berbagai infrastruktur penunjang termasuk tol Kediri - Tulungagung dan seterusnya menjadi penguatan untuk bersiap memberikan daya dukung dari hadirnya Bandara Dhoho di Kediri," kata dia.

Dengan hadirnya Bandara Dhoho Kediri, ia menyebut akan membawa dampak yang cukup luas untuk banyak sektor pembangunan. Di sektor pendidikan, keberadaan bandara ini tentunya akan membutuhkan improvement pengembangan kualitas SDM wilayah Kediri raya.

Begitu pula di sektor agrobisnis. Produksi pengembangan di sekitar Gunung Wilis meliputi kopi, kakao, alpukat tanpa biji, serta nanas yang selama ini marketnya sangat baik dalam dan luar negeri.

"Artinya, hadirnya Bandara Dhoho memberikan ruang cukup luas bagi sektor IKM dan UKM untuk terus mendongkrak roda ekonomi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement