Senin 11 Dec 2023 03:10 WIB

Pengoperasian Bandara Kediri Buka Peluang Investasi Daerah

Peningkatan iklim investasi juga didorong adanya infrastruktur di pesisir selatan.

Suasana Bandara Internasional Dhoho yang akan segera beroperasi di Kediri, Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Suasana Bandara Internasional Dhoho yang akan segera beroperasi di Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin optimistis pengoperasian Bandara Internasional Dhoho Kediri akan membuka lebar peluang investasi di daerah sekitarnya, terutama di kawasan pesisir selatan, termasuk Trenggalek.

"Keberadaan bandara ini memberikan peluang bisnis, investasi dan kunjungan wisata bagi Trenggalek. Semoga memberikan berkah perekonomian bagi masyarakat Trenggalek," kata bupati.

Terlebih, kata dia, setelah pembukaan Bandara Kediri, pemerintah juga segera membangun jalan tol Kediri-Tulungagung, di mana pintu tol atau exit tol berada tak jauh dari perbatasan Trenggalek.

Dengan kata lain, infrastruktur itu akan semakin membuka akses ke Trenggalek sehingga berpeluang meningkatkan potensi investasi.

"Sebenarnya jalan tol ini adalah jalan tol Kediri-Trenggalek, karena exit tol-nya sudah dekat dengan perbatasan Trenggalek. Jika tol itu terealisasi, jarak Trenggalek ke Bandara Dhoho Kediri kurang lebih 45 menit,” jelasnya.

Mas Ipin, sapaan akrabnya, juga optimistis iklim investasi di Trenggalek bakal mengalami peningkatan, salah satunya dampak adanya Bandara Dhoho Kediri.

Selain kemudahan akses, banyak potensi yang masih bisa digarap dan menggiurkan investor. Apalagi Trenggalek 'jemput bola', menggaet para investor dengan berbagai kemudahan berinvestasi.

"Keberadaan bandara ini memberikan peluang bisnis, investasi dan kunjungan wisata bagi Trenggalek. Semoga memberikan berkah perekonomian bagi masyarakat Trenggalek," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Trenggalek, Edi Santoso menambahkan, selain Bandara Kediri, peningkatan iklim investasi itu juga didorong adanya infrastruktur di pesisir selatan, yaitu jalur lintas selatan.

Operasional dua infrastruktur secara utuh itu, diyakini meningkatkan iklim investasi di Trenggalek. "Tanpa infrastruktur yang memadai tentu akan menjadi pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi," tegasnya.

Dengan kemudahan akses, Edi meyakini target optimalisasi potensi emas hijau yaitu sektor pertanian dan agro, serta emas biru yaitu potensi kelautan dan perikanan bakal terealisasi dengan maksimal.

Selain itu, ia menyebut sudah ada penjajakan bahkan komitmen dalam investasi dua sektor yang jadi motor penggerak perekonomian Trenggalek itu. "Termasuk investor di sektor wisata, sudah ada beberapa investor besar melakukan penjajakan," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement