Kamis 07 Dec 2023 03:43 WIB

Madiun Tetapkan Siaga Bencana Musim Hujan Selama Tiga Bulan

Status siaga bencana juga meningkatkan koordinasi lintas sektoral.

Warga membersihkan reruntuhan tanah di lokasi bencana longsor Desa Padas, Dagangan, Kabupaten Madiun (ilustrasi)
Foto: Antara/Siswowidodo
Warga membersihkan reruntuhan tanah di lokasi bencana longsor Desa Padas, Dagangan, Kabupaten Madiun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi di wilayahnya selama tiga bulan ke depan seiring memasuki musim hujan sejak 1 November 2023.

"Status kesiapsiagaan bencana musim hujan kami berlakukan selama tiga bulan ke depan sejak 1 November 2023," ujar Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto seusai memimpin apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana hidrometeorologi di GOR Pangeran Timoer Caruban, Kabupaten Madiun.

Menurut dia, penetapan status siaga bencana tersebut seiring dengan tingginya curah hujan memasuki peralihan musim kemarau ke musim hujan yang disertai dengan angin kencang.

"Adapun bencana alam yang perlu diwaspadai oleh warga Kabupaten Madiun saat musim hujan antara lain, banjir, angin puting beliung, banjir bandang, dan tanah longsor," kata dia.

Pihaknya memetakan wilayah setempat yang rawan banjir di antaranya Kecamatan Balerejo, Madiun, dan Wungu. Daerah rawan bencana tanah longsor di antaranya Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, dan Saradan.

Sedangkan daerah rawan banjir bandang adalah Dagangan dan rawan puting beliung hampir merata di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.

Tontro menambahkan selain menetapkan status siaga bencana pihaknya juga meningkatkan koordinasi lintas sektoral, baik BPBD, TNI, Polri, dan relawan untuk mengantisipasi dan penanganan bencana alam yang mungkin terjadi di Kabupaten Madiun.

Melalui kegiatan itu, pihaknya juga ingin memastikan kesiapan petugas dan juga peralatannya. Setidaknya, ada ratusan lebih personel gabungan dari pemda, TNI, Polri, dan relawan setempat yang dipersiapkan untuk mengantisipasi serta melakukan tindakan saat terjadi kedaruratan.

Selain personel, semua peralatan juga diperiksa, mulai mesin pemotong kayu, perahu karet, peralatan dapur umum, sampai kendaraan berat.

Pemkab Madiun melalui BPBD setempat meminta warga tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Warga diminta berhati-hati jika hujan deras turun dalam waktu yang lama hingga berjam-jam ataupun hujan deras yang diikuti angin kencang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement