Ahad 24 Dec 2023 08:55 WIB

Dari Pengolahan Sampah, Kalurahan Guwosari Bantul Kembangkan Sektor Pertanian

BUMDes juga mengusulkan program pertanian berbasis elektrifikasi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Lahan pertanian di Lumbung Mataraman Kelurahan Guwosari Bantul.
Foto: Dokumen
Lahan pertanian di Lumbung Mataraman Kelurahan Guwosari Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Lumbung Mataraman di Kalurahan Guwosari Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, DIY, yang ditujukan untuk ketahanan pangan, dikembangkan dengan pengolahan sampah yang dikelola oleh Tempat Pengolahan Sampah (TPS-3R) Go-Sari.

Direktur BUMDes Guwosari Muhammad Iqbal menjelaskan sampah rumah tangga yang dikelola oleh TPS sebanyak 55 persennya merupakan sampah organik. "Sampah organik sisa dari rumah tangga bisa untuk budi daya maggot, lalu sisa tanaman kita gunakan untuk komposting. Kemudian maggot mendukung peternakan yang ada untuk penggemukan ayam joper di kawasan Lumbung Mataraman," ujarnya.

Selanjutnya dari residu yang didominasi oleh popok bayi dan pembalut dimasukkan ke mesin pencacah, sedangkan gel-nya dipisahkan untuk pertanian. Menurut Iqbal, gel dari beberapa produk tersebut ternyata memiliki daya serap yang bagus yang dapat menjawab permasalahan tentang air di Guwosari.

Selain itu, sampah residu dibakar di incinerator dan abunya digunakan mendukung sektor pertanian. "Beberapa potensi yang dihasilkan dari pengolahan sampah itu yang kita coba gunakan untuk mendukung sektor pertanian di Lumbung Mataraman," imbuhnya.

Pada 2024, BUMDes bekerja sama dengan Gapoktan dan Pokdarwis setempat akan mengembangkan Lumbung Mataraman menjadi objek wisata berbasis pertanian dan peternakan.

Selain itu, BUMDes juga mengusulkan program pertanian berbasis elektrifikasi dan IoT. Karena kondisi saat ini di Indonesia khususnya di Kalurahan Guwosari rata-rata petani sudah lanjut usia.

"Harapannya dengan adanya teknologi di sektor pertanian bisa menarik minat pemuda atau generasi muda agar melirik sektor pertanian," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement