REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Bupati Gunungkidul Sunaryanta bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pembuatan Lumbung Mataraman di Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo, Rabu (23/8/2023).
Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Pangan DIY, R Hery Sulistio Hermawan mengatakan, Kalurahan Balong menerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) bersumber dari Dana Keistimewaan sebesar Rp 750 juta.
“Tahap pertama Rp 339 juta sudah dicairkan. Anggaran ini untuk menyiapkan kegiatan pengembangan pertanian terintegrasi,"ujar Hery.
Pihaknya juga mengatakan, progres pemanfaatan BKK tahap pertama sudah mencapai 80 persen. Fokus pemanfaatan Lumbung Mataraman ini yakni meningkatkan potensi yang ada dan diarahkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Kegiatan diharapkan dapat mendukung program strategis gubernur DIY. Nantinya integrasi antara pertanian, holtikultura, dan peternakan,”katanya.
Lebih lanjut Heri menjelaskan, setelah dilakukan monitoring diharapkan dana tahap kedua dapat segera dicairkan. Nantinya dana itu akan digunakan untuk penyediaan bibit unggul, ternak, sarana prasarana, green house, dan rumahan olahan kompos.
“Kata kunci keberhasilan program ini yakni pelibatan masyarakat, kelompok tani, serta kelompok wanita tani untuk mengelola kegiatan,” ujarnya.
Lurah Balong, Sumarjo menegaskan, kebutuhan air menjadi hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bersama. Pihaknya meminta keberadaan embung yang tidak jauh dari Lumbung Mataraman dapat dimanfaatkan.
“Air menjadi fungsi utama, kami berharap embung yang memiliki luas satu hektare dapat dimanfaatkan. Lumbung Mataraman ini nantinya dikelola oleh 13 kelompok tani dan KWT” jelasnya.
Dalam kesempatan sama, Bupati Sunaryanta berharap masyarakat berperan serta dan ikut mengawasi progam ini. Masyarakat juga diminta bersungguh sungguh dalam mengelola semua program kegiatan.
“Intinya jika kebutuhan ekonomi tercukupi, kesejahteraan masyarakat pasti akan meningkat,” tegas bupati.