Rabu 27 Dec 2023 18:09 WIB

Wapres akan Tinjau Harga Kebutuhan Pokok dan Penanganan Stunting

Angka prevalensi stunting nasional saat ini sekitar 21,6 persen.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fernan Rahadi
Pencegahan stunting penting dilakukan sebelum anak lahir. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pencegahan stunting penting dilakukan sebelum anak lahir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (27/12/2023). Wapres direncanakan mengunjungi Pasar Johar Selatan Baru, Jalan Padamaran, Kauman, Semarang pada Kamis (28/12/2023) untuk meninjau harga bahan pokok jelang libur tahun baru

Wapres beserta rombongan dijadwalkan mengunjungi Rumah Pelita, Jalan Candi Pawon Timur III, Manyaran, Semarang.

Di tempat tersebut, Wapres akan meninjau inovasi Pemerintah Kota Semarang dalam mencapai target penurunan stunting melalui program daycare.

Sebelumnya, Wapres Ma'ruf optimistis angka prevalensi stunting nasional bisa turun hingga 14 persen sesuai target pemerintah pada 2024.  Untuk mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024, maka pemerintah harus dapat menurunkan angka prevalensi sebesar 7,6 persen dalam dua tahun ke depan. Hal ini karena angka prevalensi stunting nasional saat ini sekitar 21,6 persen.

Untuk itu, Kiai Ma'ruf selaku ketua pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) akan terus melakukan upaya percepatan penanggulangan stunting bersama Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Terutama dengan menyasar daerah-daerah prioritas yang memiliki angka prevalensi stunting tinggi. "Ada daerah-daerah yang menjadi prioritas," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sebelum ada Satgas Stunting, upaya penanggulangan stunting di Tanah Air berjalan lambat. Namun, seiring terbentuknya Satgas Stunting di bawah koordinasi BKKBN, upaya penurunan angka prevalensi stunting berjalan semakin baik.

"Dulu memang agak lambat sampai dengan 2022, Satgas kita belum berjalan dengan baik. Tapi insya Allah pada 2023 (dan) 2024 ini, akan bisa terpenuhi per tahun tiga persen lebih sampai 2024," katanya.

Karena itu, pemerintah, kata Kiai Ma'ruf, akan terus melakukan evaluasi berbagai program penanggulangan stunting agar tetap berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. "Ini tentu akan kita evaluasi terus, termasuk melalui rapat koordinasi (rakor) yang akan datang," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement