Selasa 23 Jan 2024 21:15 WIB

Puskesmas di Kulon Progo Diminta Prioritaskan Layanan Bagi ODGJ

Kesehatan jiwa para pelajar menjadi salah satu atensi Dinkes Kulon Progo.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pelayanan terhadap ODGJ.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
(ILUSTRASI) Pelayanan terhadap ODGJ.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO — Puskesmas di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diminta memberikan layanan yang optimal bagi orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ). Diharapkan dengan pelayanan optimal ODGJ bisa pulih dan kembali berbaur dengan masyarakat.

“Kami sudah meminta seluruh puskesmas agar memprioritaskan pelayanan terhadap pasien ODGJ. Tujuannya agar pemulihan mereka bisa berjalan efektif dan jumlah kasus bisa ditekan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Triyono, Selasa (23/1/2024).

Baca Juga

Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo, jumlah ODGJ mencapai 1.562 orang. Triyono mengatakan, ODGJ memiliki peluang untuk sembuh. Jika pulih, kata dia, mereka memiliki kesempatan untuk hidup berbaur dengan masyarakat. “Masyarakat juga diharapkan bisa merangkul dan lebih bisa menerima keberadaan mereka,” ujar Triyono.

Kepala Dinkes Kabupaten Kulon Progo Sri Budi Utami mengaku pihaknya berupaya mengoptimalkan penanganan terhadap ODGJ atau warga yang mengalami masalah kesehatan jiwa. “Saat ini ada 1.562 ODGJ yang terdata. Tahun 2023 kami juga mencatat sebanyak sepuluh kasus bunuh diri dan lima kasus percobaan bunuh diri,” kata dia.

Sri mengaku prihatin dengan fenomena tersebut. Hal ini dikarenakan upaya bunuh diri berkaitan erat dengan kondisi kesehatan jiwa, yang bisa dipengaruhi berbagai faktor.

Menurut Sri, sebagian besar ODGJ di Kulon Progo masih berusia produktif. Ia mengatakan, Dinkes pun menaruh perhatian terhadap kondisi kesehatan jiwa para pelajar lantaran memiliki potensi stres yang tinggi. “Itu sebabnya diperlukan deteksi dini agar penanganan bisa lebih cepat dan mencegah terjadinya gangguan jiwa berat,” ujar dia.

Sri tak menampik tenaga kesehatan kejiwaan hanya tersedia di RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang. Meski begitu, semua puskesmas diarahkan agar mampu memberikan pelayanan bagi ODGJ yang sedang rawat jalan, termasuk untuk obat-obatan.

Menurut Sri, Dinkes Kabupaten Kulon Progo juga berupaya mengedepankan langkah-langkah pencegahan, antara lain dengan melakukan skrining setiap tahun, khususnya terhadap para pelajar terkait kondisi kesehatan jiwanya. “Kami juga berupaya menghapus stigma negatif ODGJ di masyarakat lewat konten edukasi yang menarik dan mudah dipahami,” kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement