REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN — Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menyiapkan anggaran untuk program pasar murah pada 2024. Program tersebut diharapkan membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau, menstabilkan harga di pasaran, sekaligus menekan laju inflasi.
“Dinas Perdagangan menganggarkan Rp 500 juta–Rp 700 juta untuk program pasar murah selama tahun ini. Program ini dilakukan karena pengendalian harga tidak bisa dilakukan secara kondisional, maka kami berlakukan program ini selama satu tahun,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi, Selasa (23/1/2024).
Anshar menjelaskan, program pasar murah ini diwujudkan dengan memberikan subsidi harga di sejumlah pasar tradisional dan warung tekan inflasi (wartek). Menurut dia, pasar murah akan dijalankan di Pasar Besar Kota Madiun setiap hari Senin. Sedangkan wartek setiap hari Senin-Jumat.
Selain Pasar Besar, program serupa juga dilakukan di Pasar Sleko dan Kojo. Mekanismenya, Dinas Perdagangan memberikan subsidi di toko pedagang bertanda khusus secara bergiliran. Program tersebut ditujukan bagi warga Kota Madiun, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat hendak melakukan pembelian.
Komoditas bahan pokok yang diberikan subsidi, antara lain gula pasir, bawang merah, minyak goreng dan telur ayam. Selain itu, disediakan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Bulog.