REPUBLIKA.CO.ID, BATANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, memberikan pendampingan kepada kelompok peternak sapi perah untuk dapat memenuhi kebutuhan industri susu. Pendampingan diberikan kepada kelompok peternak di Desa Semampir dan Pacet, Kecamatan Reban, guna memenuhi kebutuhan susu dari PT Nestle Indonesia.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang Windu Suriadji menjelaskan, di Desa Semampir ada 35 sapi perah, di mana yang sudah laktasi ada delapan ekor. Sementara di Desa Pacet ada 27 sapi perah, di mana delapan ekor sudah laktasi.
Dari dua desa itu, menurut Windu, susu sapi yang dihasilkan baru mencapai sekitar 250 liter per dua hari. “Tetapi, kebutuhan PT Nestle mencapai 500 liter susu per dua hari, sehingga kami perlu melakukan pendampingan agar produk susu dari peternak sapi dapat ditingkatkan,” kata Windu, Kamis (1/2/2024).
Pemkab Batang juga disebut memberikan bantuan, antara lain berupa headlock atau alat pengunci sapi saat diperah, blower untuk sirkulasi udara di kandang, tempat pendingin susu, juga pakan sapi.
Produksi susu di dua desa tersebut disetorkan kepada PT Nestle yang mempunyai pabrik di kawasan industri Batang Industrial Park. Menurut Windu, susu sapi itu dihargai Rp 8.000 per liter. “Meski nilai harga susu masih kecil, namun peternak sapi perah di dua desa itu mampu menyetor produk susu 15 liter sampai 20 liter per ekor sapi,” kata dia.
Menurut Windu, pihaknya berupaya mendorong kelompok-kelompok peternak sapi perah, sehingga produksi susu pun bisa ditingkatkan. “Kami bersama PT Nestle Indonesia membentuk kelompok peternak sapi perah sejak dua tahun lalu dan itu sudah mengubah pola pikir peternak dari sapi potong menjadi sapi perah,” ujar dia.